RBG.ID – Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto meminta peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin agar ditindak tegas.
Tindakan pelaku yang mengeluarkan ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah dinilai tidak pantas dan masuk kategori pelanggaran pidana.
Mulyanto minta Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, untuk segera mengambil sikap tegas atas perbuatan anak buahnya itu.
Baca Juga: Polri Mulai Penyelidikan Kasus Peneliti BRIN AP Hasanuddin Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah
Menurut dia, perbuatan AP Hasanudin sangat jauh dari etika peneliti, lantaran menebar ancaman pembunuhan kepada pihak tertentu.
"Belakangan pelakunya juga sudah membuat surat pernyataan yang mengakui perbuatannya dan tidak menyatakan penyesalannya apalagi merasa bersalah. Karena itu perbuatannya harus ditindak tegas," ujar Mulyanto kepada wartawan, Selasa (25/4).
Mulyanto menambahkan, pernyataan peneliti BRIN itu menggambarkan sikap intoleran, radikal, kebencian dan kekerasan.
Baca Juga: Soal Pegawainya yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, BRIN Akan Gelar Sidang Majelis Etik ASN
Padahal etika yang diharapkan dari seorang peneliti di lembaga riset dan teknologi yakni sikap yang toleran, rasional, obyektif dan berbasis ilmiah.
"Harus diperingatkan dan ditegur keras karena perbuatannya merusak reputasi BRIN, yang sudah makin merosot. Kepala BRIN harus segera bertindak tegas. Ini tidak bisa dibiarkan dan tidak cukup dengan meminta maaf. Saya sendiri sudah mengirim pesan singkat kepada Kepala BRIN," tandasnya Mulyanto. (jpc)
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
Artikel Terkait
Viral! Peneliti BRIN AP Hasanuddin Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Akibat Perbedaan Hari Lebaran
Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Peneliti BRIN AP Hasanuddin Tulis Surat Permintaan Maaf
Polisi Didesak Tangkap Peneliti BRIN yang Mengancam Membunuh Warga Muhammadiyah
Soal Pegawainya yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, BRIN Akan Gelar Sidang Majelis Etik ASN
Polri Mulai Penyelidikan Kasus Peneliti BRIN AP Hasanuddin Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah