RBG.ID – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sudah melakukan pengecekan terkait informasi dan status dari penulis komentar yang meresahkan masyarakat.
Komentar yang berisi ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah itu ditulis oleh salah satu sivitas BRIN tersebut.
Hal tersebut terkait diskusi mengenai perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H atau Lebaran 2023.
Baca Juga: Usai Bongkar Perselingkuhan Virgoun, Sang Istri Inara Rusli Hapus Semua Foto Suaminya di Instagram
"Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN. Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021," jelas Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko.
Meski sivitas itu sudah membuat surat permintaan maaf, BRIN tetap akan memproses yang bersangkutan dengan menggelar Sidang Majelis Etik ASN yang diagendakan Rabu (26/4) mendatang.
Setelah itu, akan gelar sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.
Baca Juga: Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Peneliti BRIN AP Hasanuddin Tulis Surat Permintaan Maaf
"BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan," tandas Handoko.
Untuk selanjutnya Kepala BRIN menghimbau para periset BRIN agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di media sosial dan mengedepankan nilai BerAkhlak (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif).
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
Artikel Terkait
Geser Anggaran Rp801 Miliar Agar BRIN Lebih Dekat dengan Masyarakat
Ramadan Serentak, Lebaran Berbeda, Profesor Riset BRIN Bilang Begini
Viral! Peneliti BRIN AP Hasanuddin Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Akibat Perbedaan Hari Lebaran
Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Peneliti BRIN AP Hasanuddin Tulis Surat Permintaan Maaf
Polisi Didesak Tangkap Peneliti BRIN yang Mengancam Membunuh Warga Muhammadiyah