Selepas puasa di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa selama enam hari pada bulan Syawal.
Puasa ini hukumnya sunnah dan memiliki banyak keutamaan.
Baca Juga: Dalam Perjalanan, Pemudik Tujuan Sukabumi Ini Ketinggalan Anaknya di Cileungsi
Bagi masyarakat yang meyakini lebaran jatuh pada hari Jumat, maka sudah boleh melaksanakan puasa Syawal pada hari Sabtu.
Anjuran untuk melaksanakan puasa Syawal berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ayub Al Anshar (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i].
Di dalam riwayat Ibnu Majah dinyatakan [bahwa Rasulullah saw bersabda]: Barangsiapa berpuasa Ramadan dan enam hari sesudah Idul Fitri, maka itu sama pahalanya dengan puasa genap setahun. Dan barangsiapa melakukan satu kebaikan, maka ia akan memperoleh (pahala) sepuluh kali lipat.
Baca Juga: Tidak Hafal Jalan, Pemudik Asal Karawang Nyasar ke Gunung Putri
Mengenai tata cara puasa sunnah Syawal, berdasarkan Tarjih Muhammadiyah membolehkan dilakukan berurutan langsung enam hari atau acak.
Dengan kata lain, puasa Syawal dilaksanakan antara tanggal 2 sampai dengan 30 Syawal dan cara pelaksanaannya bisa dengan berturut-turut, atau secara terpisah-pisah. **
Artikel Terkait
Menuju Musyda-14 Muhammadiyah Kabupaten Bogor (Sebuah Catatan Kritis)
Muhammadiyah Lebaran Besok, Ini Lokasi Salat Ied-nya di Kota dan Kabupaten Bogor
3 Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Pasca Ramadan 1444 Hijriah
Inilah Lokasi Lengkap Muhammadiyah di Riau Salat Idul Fitri 1444 Hijriah 21 April 2023
Inilah Sejumlah Lokasi Salat Idul Fitri di Jakarta Bagi Umat Muhammadiyah Jumat 21 April Besok
Tuntunan Lengkap Idul Fitri Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Haedar Nashir Ungkap Penyebab Muhammadiyah Tidak Ikut Pemerintah dalam Menetapkan Awal Bulan Kamariah