RBG.ID - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengucapkan selamat merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah kepada masyarakat dan semua warga Persyarikatan.
Haedar Nashir mengungkapkan, ada 3 tiga pesan yang diharapkan muncul pada diri kaum muslimin dan bangsa Indonesia pasca Ramadan 1444 Hijriah.
Pertama, kata Haedar Nashir, seluruh pendisiplinan diri melalui berbagai ibadah di bulan Ramadan diharapkan teraktualisasi dalam kehidupan nyata.
Kaum muslimin diharapkan menjadi insan yang bertakwa secara otentik, terutama saat membawa misi Rahmatan Lil ‘Alamin.
Menurut dia, insan yang mutaqqin, bertakwa harus menjadi manusia terbaik dalam jiwa, pikiran, dan tindakan.
"Sebagai insan-insan yang uswah hasanah, menjadi teladan terbaik sekaligus juga menjadi insan yang selalu berbuat ihsan kepada sesama dan lingkungan. Dan semua itu adalah manifestasi dari taqarub ilallah, mendekatkan diri kepada Allah yang melahirkan jiwa takwa yang otentik,” jelas Haedar Nashir di laman resmi Muhammadiyah.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam kehidupan kolektif Idul Fitri juga diharapkan menjadi momen perekat ukhuwah serta usaha-usaha memajukan kehidupan, kemanusiaan, dan kemasyarakatan yang dilandasi oleh nilai-nilai agama sehingga nanti menjadi umat terbaik (khairu ummah).
“Dengan Idul Fitri, kami harapkan kita kaum muslimin yang menjalankan puasa dengan seluruh rangkaian ibadah selama satu bulan lamanya menjadi insan-insan yang semakin bertakwa, yakni insan yang selalu menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya dan membuahkan kesalehan bagi kehidupan keluarga, diri, masyarakat, bangsa dan kemanusiaan semesta,” tutur dia.
Kedua, Haedar Nashir berharap, agar Idul Fitri menjadi momentum menguatkan keadaban bangsa Indonesia yang berbasis pada agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur bangsa.
Baca Juga: Kondisi Terkini Arus Lalu Lintas di Jalur Mudik Tol Cipali, Siang Ini Ramai Lancar
“Lebih-lebih setelah berpuasa bagi kaum muslimin sebagai mayoritas di negeri ini, jadilah sinar penerang, jadilah pencerdas dan jadilah perekat kebersamaan hidup dalam kebhinnekaan. Jika ada perbedaan dalam beridulfitri dan dalam kegiatan-kegiatan ibadah yang bersifat furu’iyah dan ikhtilaf, maka kedepankan tasamuh, saling toleran, menghargai dengan penuh kedewasaan,” papar Haedar Nashir.
“Dengan idul fitri yang juga sudah menjadi tradisi dalam kehdiupan bangsa kita, ada mudik, ada syawalan, ada silaturahmi, maka jadikan idulfitri sebagai kekuatan persatuan bangsa. Indonesia hari ini dan ke depan dalam spirit Bhinneka Tunggal Ika dan kekuatan luhur agama harus menjadi bangsa yang bersatu, yang dengan persatuan kita akan meajdi bangsa yang kuat. Dengan persatuan, kita kita menjadi bangsa yang berdaulat, dan dengan persatuan kita akan menjadi bangsa yang setara dengan bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang unggul,” sambung Haedar Nashir.
Artikel Terkait
BUMN Ajak Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jambi Jadi Calon Pemimpin Masa Depan
Fakultas Kesehatan dan Sains Universitas Muhammadiyah Bogor Raya Siap Terima 300 Mahasiswa Baru
Rektor Umbara Dilantik, Ini Pesan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
DPR dan Muhammadiyah Desak Pemerintah Cabut Larangan Bukber Bagi Pejabat
Menggugat Regenerasi Kepemimpinan dalam Struktur Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor
Menuju Musyda-14 Muhammadiyah Kabupaten Bogor (Sebuah Catatan Kritis)
Muhammadiyah Lebaran Besok, Ini Lokasi Salat Ied-nya di Kota dan Kabupaten Bogor