RBG.ID - Kondisi pertanian kembali menjadi sorotan DPR RI.
Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi mengungkapkan, negara termasuk Badan Pusat Statistik (BPS) membuat branding para petani menjadi kelompok yang harus terus miskin, terutama petani beras.
"Di mana brandingnya? ketika panennya tinggi maka harganya murah," ujar Dedi Mulyadi saat rapat di DPR yang diposting di akun Instagram pribadinya.
Baca Juga: Daftar Kekayaan Anggota DPRD Kota Bogor, Politisi Gerindra Terkaya dan PPP Terminus
Lebih lanjut ia mengatakan, ketika panennya rendah, maka impor masuk.
"Dan yang kemudian berikutnya masuklah desain berpikir kenaikan sekian kilogram harga beras berdampak pada inflasi," tegas mantan Bupati Purwakarta tersebut.
Menurut Dedi Mulyadi, saat akan Lebaran yang dibicarakan inflasi pasti beras, cabai hingga bawang.
Tapi, kata dia, harga pakaian naik, harga mobil sewa naik ketika mudik tidak dianggap inflasi.
"Ini kan brand yang diarahkan pada petani kita untuk menjadi kelompok marginal dan selamanya akan miskin," jelas dia.
"Saya katakan walaupun mereka miskin dari sisi statistik BPS hidupnya jauh lebih berkah dibanding yang tinggi pendapatan. Kenapa sampai hari ini tak ada petani yang berduyun-duyun ke DPR untuk berdemonstrasi tentang nasib mereka," sambung Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Mengintip Harta Kekayaan Sekda se-Jabar, Kota Bogor Tajir Melintir, Kota Banjar 'Termiskin'
Yang terakhir adalah pupuk.
"Walaupun kita berteori tentang digitalisasi pupuk. Faktanya, di daerah, di lapangan pupuk sulit didapatkan," ungkap politisi Golkar itu.
Artikel Terkait
Susah Solar, Petani Geruduk SPBU Pertamina
510 Petani Milenial dan IKM Jabar Terima Fasilitas Penunjang Produk
Distan Kabupaten Sukabumi Ingatkan Petani Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem
Ratusan Hektare Sawah di Subang Diserang Hama Tikus, Petani Terancam Gagal Panen
Mang Uprit Petani yang Murka Bunga Edelweiss Ranca Upas Rusak Akibat Trail Diperiksa Polisi
Perkuat Serapan Bulog Terhadap Gabah Petani, Jokowi Resmikan Sentra Penggilingan Padi di Sragen
Begini Harapan Para Petani Terhadap Program Penanaman Jagung di Lumbung Pangan Kabupaten Keerom, Papua