Terutama, jelas dia, para petani yang garapannya kecil.
"Nah kalau problem ini tidak akan tidak selesai sampai kapanpun, problem pertanian Indonesia tidak akan pernah beres dari hulu dengan hilir tidak serius menanganinya. Kenapa? Karena kita tahu juga bahwa di balik menurunnya produktivitas ada keuntungan para pedagang yaitu mereka yang senang impor," papar Dedi Mulyadi.
"Ini juga menjadi catatan penting kita sehingga ke depan," ucap dia.
Menurut dia, angka-angka statistik dan angka anggaran di Kementerian Pertanian semestinya difokuskan atau diarahkan pada aspek-aspek yang menjadi kebutuhan dasar.
Baca Juga: Pemilu Makin Dekat, Inilah Daftar Harta Kekayaan Bakal Capres dan Cawapres
"Kalau yang menjadi komoditi yang saya bicarakan beras, maka itu menjadi fokus utama agar kita tidak ngomong dari tahun ke tahun dari Lebaran ke Lebaran ngomongnya cuma itu aja beras cabai beras bawang itu saja seolah negeri ini masalahnya tidak pernah bergeser dari persoalan makanan pokok kita," pungkas dia. ***
Artikel Terkait
Susah Solar, Petani Geruduk SPBU Pertamina
510 Petani Milenial dan IKM Jabar Terima Fasilitas Penunjang Produk
Distan Kabupaten Sukabumi Ingatkan Petani Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem
Ratusan Hektare Sawah di Subang Diserang Hama Tikus, Petani Terancam Gagal Panen
Mang Uprit Petani yang Murka Bunga Edelweiss Ranca Upas Rusak Akibat Trail Diperiksa Polisi
Perkuat Serapan Bulog Terhadap Gabah Petani, Jokowi Resmikan Sentra Penggilingan Padi di Sragen
Begini Harapan Para Petani Terhadap Program Penanaman Jagung di Lumbung Pangan Kabupaten Keerom, Papua