Selasa, 21 Maret 2023

Lahan 1,2 Juta Hektare Hasilkan 6,3 Juta Ton Gabah

- Minggu, 12 Maret 2023 | 08:14 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung panen raya di Desa Kartoharjo, Ngawi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung panen raya di Desa Kartoharjo, Ngawi.

RBG.ID – Indonesia sedang memasuki masa panen raya. Beberapa daerah yang menjadi lumbung beras hampir serentak memanen padi. Termasuk di Ngawi, Jawa Timur.

Sabtu (11/3), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung panen raya di Desa Kartoharjo, Ngawi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta harga gabah kering dikalkulasi dengan tepat.

Baca Juga: Didukung Mahfud MD, Menteri Keuangan Tunggu Data Detail Transaksi Rp 300 Triliun

Dengan begitu, Bulog dapat menyerap hasil panen petani sebanyak-banyaknya.

Jokowi menyadari hasil panen raya di setiap daerah tidak sama.

”Saya kira memang setiap daerah memiliki kesuburan, manajemen yang berbeda-beda mengenai pengairan, dan lain-lain,” katanya.

Baca Juga: Seorang Pria di Bekasi Terekam CCTV Saat Mencuri Burung Milik Warga

Yang bisa dilakukan pemerintah adalah menjaga keseimbangan harga gabah dan beras.

Tujuannya, petani dan pedagang sama-sama untung.

”Yang sulit itu menyeimbangkan harga di petani agar tetap wajar. Artinya, dapat keuntungan. Harga di pedagang juga wajar. Artinya, pedagang dapat keuntungan. Harga di konsumen, di masyarakat juga wajar,” jelasnya.

Baca Juga: Siaga Payung, Berikut Prakiraan Cuaca Kota Bekasi Hari ini

Karena itu, Jokowi meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) menentukan harga gabah kering panen (GKP) nasional dengan kalkulasi yang tepat.

”Ini panen raya. Kalau enggak dijaga, harganya pasti jatuh, baik gabahnya maupun berasnya,” katanya.

Halaman:

Editor: Lucky Lukman Nul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X