Senin, 22 Desember 2025

Ma'ruf Amin Minta Relokasi Depo Pertamina Plumpang ke Pelabuhan

- Minggu, 5 Maret 2023 | 10:21 WIB
Foto udara terlihat suasana permukiman penduduk yang hangus terbakar dari dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Dalam Kejadian ini tercatat  17 meninggal dunia, 49 luka berat, dan 2 luka sedang. (Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
Foto udara terlihat suasana permukiman penduduk yang hangus terbakar dari dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Dalam Kejadian ini tercatat 17 meninggal dunia, 49 luka berat, dan 2 luka sedang. (Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

Dia juga menanyakan kebutuhan yang mendesak. Umumnya, korban membutuhkan pakaian dan alat sekolah. Sedangkan kebutuhan untuk makanan sudah terpenuhi.

Baca juga: Posko Pengungsian Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Kekurangan Toilet

Menteri BUMN Erick Thohir yang berdiri di samping Ma’ruf menuturkan, sejak awal dirinya memberikan penekanan kepada seluruh BUMN yang masuk kategori objek vital. ”Saya rasa tidak hanya kilang, tapi juga pupuk seperti yang saya tinjau di Sumatera Selatan,” katanya.

Menurut Erick, lokasi pabrik pupuk itu cukup dekat dengan permukiman warga. Karena itu, dia akan melakukan zoning atau penataan ulang. Termasuk di fasilitas milik PLN.

Dengan begitu, bisa ditetapkan batasan-batasan aman untuk hunian masyarakat. Upaya zoning itu diharapkan bisa menjadi solusi.

Baca Juga:BPBD DKI Ungkap Sebanyak 371 Korban Kebakaran Depo Plumpang Diungsikan, 37 Dirawat di RS

Dengan demikian, masyarakat akan mengerti bahwa kawasan tersebut tidak aman ditinggali. Erick juga menyambut arahan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk relokasi Depo Plumpang. ”Nanti untuk kawasan ini, bersama Pelindo dan Pertamina mencari solusi. Berikan waktu,” katanya.

Erick juga memberikan pernyataan saat meninjau penanganan korban di RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta. Dia juga menyinggung rencana pencopotan direksi Pertamina.

Dia memastikan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas seluruh detail kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Erick bahkan menyinggung langkah pencopotan direksi jika diperlukan. Sebab, telah terjadi beberapa kali kebakaran di sejumlah terminal ataupun kilang Pertamina sebelumnya.

Meski begitu, Erick mengingatkan bahwa yang lebih penting saat ini adalah penanganan para korban. Perbaikan seluruh aspek jauh lebih penting ketimbang pencopotan yang nanti justru tak memperoleh solusi. ”Saya sudah pernah copot direksi. Kalau perlu mencopot, saya lakukan lagi. Tetapi, konteksnya justru perbaikan. Tadi yang dipertanyakan sistem bisnis risiko. Percuma kita copot-copot orang, tapi tidak memberikan solusi secara menyeluruh,” jelas Erick.

Baca juga: Penampakan Depo Pertamina Plumpang Via Google Maps Sebelum Insiden Kebakaran

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, setelah melakukan pengecekan bersama Kabareskrim, Kapolda, dan tim gabungan investigasi, diketahui ada gangguan teknis saat pengisian bahan bakar jenis pertamax. “Pukul 20.00 ada pengisian pertamax dari Balongan,” terangnya.

Gangguan teknis itu menimbulkan tekanan berlebih. Kebakaran pun terjadi saat itu. Namun, semuanya masih informasi awal yang perlu didalami.

Polisi masih memeriksa saksi, CCTV, dan berbagai barang bukti lain. Dengan bukti-bukti tersebut, Polri bisa menjelaskan penyebab kebakaran berdasar scientific crime investigation.

Olah tempat kejadian perkara juga tengah dilakukan. Titik awal kebakaran sedang diperiksa. Dia menambahkan, tim DVI tengah mengidentifikasi korban meninggal di RS Bhayangkara, Kramat Jati. “Dicek DNA dan odontologinya,” jelasnya. (jpc)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X