RBG.ID – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (persero) untuk melakukan analisis risiko di semua fasilitas yang dimiliki.
Hal tersebut dilakukan usai insiden kebakaran di Depo Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3) malam.
”Kami meminta Pertamina melakukan analisis risiko terhadap seluruh fasilitas yang dimiliki,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Minggu (5/3).
Soal penanganan korban, Kementerian ESDM terus mendorong Pertamina memberikan jaminan penggantian seluruh biaya perawatan di rumah sakit.
BACA JUGA:Kabar Baik! Seleksi PPPK Guru Akan Segera Diumumkan Usai Ditunda 2 Kali
”Kami sepenuhnya mendukung Pertamina dalam memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia,” tambah Agung Pribadi.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berjanji akan menanggung sepenuhnya biaya pengobatan dan santunan kepada korban kebakaran pipa Terminal BBM (TBBM) Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Pertamina juga akan bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh biaya kepada korban yang menjalani perawatan hingga dinyatakan sembuh dan bisa pulang serta beraktivitas seperti biasa.
Selain itu, Pertamina juga bertanggung jawab kepada seluruh kebutuhan para pengungsi yang sudah berada di sejumlah posko.
Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, menewaskan belasan nyawa dan puluhan orang mengalami luka-luka.
BACA JUGA:Pihak David Tak Masalah AG Tak Ditahan, Tapi Minta Proses Hukum Lanjut
Per Sabtu (4/3) ada 26 orang korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta Selatan.
Di antaranya satu orang perempuan meninggal dunia.
Artikel Terkait
Simak 5 Fakta Sementara Soal Insiden Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang
Menteri Erick Thohir Janji Akan Usut Tuntas Insiden Kebakaran Pipa Pertamina Plumpang
RS Polri Buka Dua Posko Untuk Tangani Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Data Dampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
4 Data Fakta Integrated Terminal Pertamina Plumpang