Senin, 22 Desember 2025

Susi Air Berharap KST Bebaskan Philip Tanpa Syarat, Seorang Prajurit TNI di Yahukimo Gugur

- Kamis, 2 Maret 2023 | 08:26 WIB
Pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan PK-BVY yang dipiloti Philip Mark Merthens dibakar sesaat setelah mendarat dengan membawa lima penumpang. Saat ini pilot berkebangsaan Selandia Baru itu dibawa dan bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan PK-BVY yang dipiloti Philip Mark Merthens dibakar sesaat setelah mendarat dengan membawa lima penumpang. Saat ini pilot berkebangsaan Selandia Baru itu dibawa dan bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya.


RBG.ID - Sejak peristiwa pembakaran pesawat Susi Air PK-BVY di Lapangan Terbang (Lapter), Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, awal bulan lalu, sudah 22 hari Kelompok Separatis Teroris (KST) menyandera Philip Mark Mehrtens.

Rabu (1/3) Susi Pudjiastuti sebagai pendiri Susi Air berharap, agar pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu segera dibebaskan tanpa syarat.

Susi mengungkapkan, kenal betul dengan Philip dan keluarga. Khususnya istri Philip yang berasal dari Pangandaran, Jawa Barat.

Baca Juga: Terkena Kasus Penganiayaan David, Tersangka Shane dan Mario Tetap Dekat di Penjara

”Philip saya ingat, karena sebelum dia resign dari Susi Air 2015, adalah salah satu pilot terbaik Susi Air,” imbuhnya.

Setelah pandemi Covid-19 melanda, Philip kembali ke Susi Air. Mulai 2020 dia terbang di Papua.

Oleh Susi Air, dia dipercaya menjadi captain pilot untuk penerbangan dengan pesawat Pilatus Porter.

Baca Juga: Waspada, BMKG Diprakirakan Sejumlah Kota Besar di Indonesia Ini Akan Diguyur Hujan Hingga Petir

Mantan menteri kelautan dan perikanan itu memastikan, Philip merupakan pilot andal.

Selain Pilatus Porter, dia mampu menerbangkan beberapa jenis pesawat lain.

Sebagai captain pilot, Philip memiliki jam terbang tinggi.

Baca Juga: Waspada Ada Potensi Banjir, Sebagian Wilayah Jakarta Akan Diguyur Hujan Seharian

Dia paham medan, tantangan alam, dan kondisi bandara-bandara di Papua.

Termasuk Lapter Paro. Saat terbang ke distrik tersebut, Susi tegas menyatakan tidak ada peringatan.

”Pagi itu tidak ada alert apapun,” imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X