Buntut Kasus Penganiayaan Mario Dandy, Itjen Kemenkeu Diingatkan untuk Awasi Gaya Hidup Pegawainya

RBG.id - Menyoroti gaya hedon pegawai pajak, anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah meminta Inspektorat Jenderal (Itjen) pengawas Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mengawasi para pegawai.

"Saya rasa fungsi inspektorat jenderal (itjen) pengawas di kemenkeu bisa lebih aktif lagi mengawasi anggotanya," tegasnya kepada wartawan, hari ini, Selasa (28/2).

Topik ini ia sorot usai mencuatnya kasus penganiayaan yang dilakukan anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Mario Dandy.

BACA JUGA: Senin Sore, BPBD Sebut Ada 274 Orang di Jakbar dan Jaktim Mengungsi Akibat Banjir

Najib mengungkapkan jika perilaku hedon tersebut sudah menjadi perilaku yang lumrah jika dilihat di berbagai sosial media.

"Saya rasa perilaku hedon ini sudah menjadi perubahan sosial yang terjadi di semua kalangan, yang akhir-akhir ini seringkali dipertontokan banyak pihak," ujarnya kepada wartawan, hari ini, Selasa (28/2).

Meskipun demikian, ia menilai bahwa gaya hidup hedon pegawai pajak dengan kasus yang yang terjadi saat ini harus dilihat secara terpisah.

BACA JUGA: Senin Sore, BPBD Sebut Ada 274 Orang di Jakbar dan Jaktim Mengungsi Akibat Banjir

"Saya masih melihat fenomena berita yang awalnya berupa tindak pidana kekerasan berubah menyosor ke domain latar belakang keluarga pelaku," tuturnya.

Ia pun menekankan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar kritik publik terkait gaya hidup mewah ini bisa dijadikan bahan masukan.

Terutama dalam membereskan sistem pengawasan para pegawai pajak.

BACA JUGA: Senin Sore, BPBD Sebut Ada 274 Orang di Jakbar dan Jaktim Mengungsi Akibat Banjir

Di sisi lain, Najib turut memberikan apresiasi atas langkah Menteri Keuangan (Menkeu) yang langsung memberikan tindakan terukur pasca munculnya reaksi publik tentang gaya hidup mewah.

Tindakan terukur tersebut dilakukan dengan mencopot jabatan ayah Mario Dandy, Rafael Alun sebagai Kabag Umum kanwil DJP Jakarta Selatan II.