Prabowo Resmi Luncurkan Danantara, Warganet Khawatir Soal Transparansi hingga Potensi Meningkatnya Korupsi

RBG.id – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2) di Jakarta.

Namun, tak lama setelah peresmian, Danantara langsung menjadi trending nomor satu di platform X (sebelumnya Twitter).

Pembentukan Danantara yang bertujuan untuk mengelola investasi nasional dari dana BUMN dan APBN menjadi sorotan publik.

Banyak masyarakat khawatir bahwa badan ini kurang transparan, bahkan dianggap berisiko menjadi proyek bancakan korupsi.

Baca Juga: Kinerja Bupati dan Wabup Rudy Susmanto-Jaro Ade Tinjau Langsung Fasilitas Layanan Publik di Pakansari

Sejak awal wacana pendirian Danantara, berbagai kritik dan spekulasi negatif sudah bermunculan.

Salah satu penyebab utamanya adalah minimnya akses audit oleh lembaga independen seperti BPK dan KPK.

Kekhawatiran ini mencuat di media sosial, di mana banyak warganet menilai bahwa Danantara dibentuk secara prematur di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang sedang tidak stabil.

"Tujuannya sudah jelas, pencucian uang / korupsi karena tidak bisa diaudit KPK," tulis akun X @c_vinsensius.

Baca Juga: Viral di Medsos, Kades Gunung Menyan Hina Pelantikan Bupati Bogor Usai Diberi Nasi Kotak: Jamet!

Isu ini semakin diperparah dengan kekhawatiran bahwa dana dari bank-bank BUMN (Bank Himbara) akan dialokasikan ke dalam pengelolaan Danantara.

Banyak masyarakat mulai mempertimbangkan untuk menarik simpanan mereka dari Bank Himbara, yang akhirnya memunculkan gerakan #tarikuang.

"Gue sudah nonaktifin Mandiri gue, sekarang waktunya narik semua duit dari BRI," tulis akun @Cetepbebek.

Baca Juga: Resmi Tahan Hasto Kristiyanto dalam Kasus Suap, KPK Tegaskan Tak Takut Sikat Petinggi Partai