Minggu, 21 Desember 2025

Gus Yahya Minta Maaf Soal 5 Anggota Nahdliyin Jumpa Presiden Israel, Ngaku Kecolongan

- Kamis, 18 Juli 2024 | 10:35 WIB
Pemuda Nahdliyin Temui Presiden Israel, Begini Respons Gus Yahya (X/@kopipait__78)
Pemuda Nahdliyin Temui Presiden Israel, Begini Respons Gus Yahya (X/@kopipait__78)

RBG.id - Setelah menerima banyak kecaman terkait pertemuan lima anggota Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan permohonan maaf.

Gus Yahya mengakui bahwa pertemuan tersebut tidak pantas dilakukan oleh anggota Nahdliyin selaku perwakilan wajah Islam di Indonesia, terlebih lagi berpotensi menimbulkan perpecahan di antara umat Islam.

Permintaan maaf itu disampaikannya dalam konferensi pers pada Selasa, 16 Juli 2024.

Baca Juga: Mau Beli Mobil Baru? Dibuka Hari Ini, Datang Aja ke GIIAS yang Paradekan Inovasi Industri Otomotif

"Saya mohon maaf kepada masyarakat luas atas kejadian beberapa orang dari kalangan NU yang pergi ke Israel dan melakukan engagement di sana," ujar Gus Yahya.

"Kami menyadari sepenuhnya bahwa ini adalah tindakan yang tidak pantas dalam konteks situasi saat ini," tambahnya.

Gus Yahya menjelaskan bahwa kelima anggota Nahdliyin tersebut diundang oleh sebuah LSM advokat yang berafiliasi dengan Israel untuk bertemu Isaac Herzog. Informasi ini didapatkan setelah ia melakukan penelusuran lebih lanjut.

Baca Juga: Jadwal Cabor Angkat Besi di Olimpiade Paris 2024, Melirik Potensi Lumbung Medali Kontingen Indonesia

"Yang mengajak mereka adalah LSM advokat dari Israel," ungkap Gus Yahya, seperti dilansir RBG.id dari Kompas.com pada 18 Juli 2024.

Gus Yahya menyatakan bahwa tujuan utama dari LSM tersebut adalah untuk mendukung kepentingan politik Israel.

LSM tersebut juga dianggap ahli dalam strategi mengatur pertemuan tanpa diketahui motif sebenarnya di balik agenda yang direncanakan.

Baca Juga: 97,6 Persen Puskesmas Kirimkan Hasil Skrining Lewat WhatsApp, Ada Apa? Begini Penjelasan Kementerian Kesehatan

Kelima orang tersebut didekati secara personal untuk diajak berangkat ke Israel.

Gus Yahya menambahkan bahwa program mereka di sana hanya sekadar dialog dengan berbagai pihak tanpa agenda pertemuan resmi dengan Presiden Israel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X