Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia Buntut Mesin Pesawat yang Angkut Jemaah Haji Terbakar, Ini Permintaan Kemenag

RBG.ID - Pesawat Garuda Indonesia GIA 1105 yang mengangkut jemaah haji Indonesia sempat mengalami masalah pada mesin hingga terbakar. 

Video yang merekam detik-detik sayap pesawat Garuda yang akut jemaah haji terbakar sempat viral di media sosial.  

Pesawat kemudian putar balik ke landasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin lantaran kerusakan yang terjadi pada salah satu mesin.

Kementerian Agama (Kemenag) RI buka suara terkait peristiwa tersebut dan menyayangkan kerusakan mesin pesawat yang membawa rombongan jemaahhaji.

Kemenag juga meminta pihak Garuda Indonesia agar lebih professional.

Sebelumnya, pesawat Garuda dengan kode GIA 1105 menerbangkan 450 jemaah haji asal Gowa.

Baca Juga: Gregoria Kalahkan Tuan Rumah, Komang Singkirkan Wakil Korsel, Tunggal Putri Indonesia Lolos ke Perempatfinal Thailand Open 2024

Pesawat terbang pukul 15.30 WITA dan kembali di Bandara Sultan Hasanuddin pukul 17.15 WITA. Sebelum mendarat, pesawat harus berputar untuk mengurangi bahan bakar.

Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie mengatakan Garuda Indonesia sudah menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa tersebut kepada jemaah dan Kementerian Agama.

"Kami menghargai permintaan maafyang disampaikan. Tapi kita menyayangkan adanya peristiwa kerusakan mesin pesawat dalam penerbangan haji. Garuda Indonesia harus professional karena ini berkaitan dengan keselamatan penerbangan jemaah," ujar Anna Hasbie dalam siaran persnya di laman Kemenag.

Baca Juga: Waduh, Pesawat Garuda yang Angkut Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api! Semua Penumpang Selamat Dikembalikan ke Asrama Haji

Pihaknya juga meminta agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Menurut Anna, pihak Kemenag sudah rapat koordinasi dan memberikan respons cepat atas masalah penerbangan di Makassar dan dampak dari kejadian itu.

Dalam rapat hadir Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, para Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama, Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Ahmad Fauzin.