Senin, 22 Desember 2025

7 Fakta Kasus Perundungan Binus School Serpong, Diduga Anak Arief Suditomo dan Vincent Rompies Ikut Terlibat

- Selasa, 20 Februari 2024 | 13:58 WIB
Ilustrasi bullying atau perundungan. (Sumber: Freepik)
Ilustrasi bullying atau perundungan. (Sumber: Freepik)

Pihak-pihak yang terbukti bersalah kemudian akan diproses sesuai aturan sekolah.
 
"Binus School Serpong tidak akan mentoleransi tindakan perundungan dalam bentuk apa pun," kata Haris Suhendra kepada wartawan, Selasa (20/2/2024).

"Kami semua bertanggung jawab untuk mencegah hal tersebut," lanjutnya.

Baca Juga: HTM Gratis! Ada Spot Healing Anti Pusing di Nganjuk Jawa Timur, Viewnya Bikin Betah Lama-Lama Nongkrong Disini
 
5. Kekerasan terjadi di luar sekolah
 
Binus School Serpong menuturkan bahwa tindakan perundungan terebut terjadi di luar area sekolah.

Kendati begitu, pihak sekolah tetap turut bertanggungjawab atas kasus ini, terlebih ada korban yang sampai masuk rumah sakit.
 
"Kejadian di luar sekolah," kata Haris Suhendra.
 
Haris juga memastikan bahwa Binus tidak tinggal diam setelah mengetahui peristiwa ini.

Penelusuran terhdap para pelaku yang terlibat juga sudah dilakukan.
 
6. Korban dicekik dan disundut rokok
 
Kepolisian membeberkan bahwa korban mengalami luka memar dan luka bakar di sebagian tubuhnya.

Luka memar di tubuh korban diduga diakibatkan oleh pukulan, sedangkan luka bakar akibat disundut rokok.

Baca Juga: Wow! HTM GRATIS, Enak Banget Bisa Healing Santai Sambil Nikmati Pesona Cantiknya Antrokan Manggisan Perpaduan Goa dan Air Terjun Jadi Satu
 
"Di sebagian tubuhnya (korban) ada banyak luka memar dan luka bakar karena terkena benda yang panas," ujar Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Tangerang Selatan Kota, Ipda Galih Dwi Nuryanto.
 
Galih juga mengatakan, pihaknya telah melakukan visum terhadap korban dan pelaku diduga lebih dari satu orang.
 
7. Korban diancam dibunuh dan adiknya dilecehkan
 
Orang tua korban bersyukur lantaran dengan cepat mengetahui anaknya telah menjadi korban perundungan oleh sejumlah seniornya.

Parahnya lagi, para pelaku menghajar, mempiting, mencekik, mengikat di tiang, menendang, meludahi, bahkan menyundutkan rokok ke badan sang anak.

Sementara itu, dalam sebuah unggahan di Twitter milik @BosPurwa, orang tua korban mengungkapkan alasan korban tidak melawan.

Sebab, korban khawatir jika adiknya juga menjadi korban bullying dari sejumlah seniornya tersebut.
 
"Kenapa anak saya tidak bisa melawan? Karena diancam kalau lapor dan melawan adiknya yang kelas 6 SD akan dianiaya juga, akan dilecehkan, dan bahkan mengancam membunuh," aku orang tua korban. (jpc)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X