RBG.ID - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengimbau masyarakat kembali disiplin memakai masker menyusul adanya temuan kasus pneumonia di DKI Jakarta.
"Sudah ada laporan lisan dari fasilitas kesehatan (faskes) dan saat ini sedang dalam tahap konfirmasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta. Masyarakat diimbau memakai masker sebagaimana mestinya," kata Imran.
Ia menyampaikan, hingga saat ini Kemenkes masih mengonfirmasi berapa jumlah pasien yang dirawat kepada Dinkes DKI Jakarta, dan berdasarkan informasi terbaru dari fasilitas kesehatan yang menangani, pasien mengalami gejala ringan dan sedang dirawat jalan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Glamping di Ciwidey Bandung, Nomor 6 dan 7 Paling Ciamik dengan View Perbukitan dan Harus Antri Berbulan - Bulan
Sebelumnya, Imran juga menyebutkan bahwa mycoplasma, bakteri penyebab utama wabah pneumonia pada anak-anak di China, merupakan bakteri umum yang mengakibatkan infeksi pernapasan sebelum COVID-19.
"Di China, mycoplasma memang menjadi kasus terbanyak pada kasus pneumonia. Mycoplasma itu bakteri, bukan virus, dan merupakan penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum masa COVID-19," ucap Imran.
Ia menjelaskan, mycoplasma adalah penyebab umum influenza dan penyakit paru, dengan kejadian 8,6 persen, dan berdasarkan informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terjadi peningkatan kasus mycoplasma pneumonia sejak Mei 2023 di China.
Baca Juga: Keindahan Pesona Alam Curug Ngebul Cianjur yang Bikin Susah Move On, Emang Boleh Hidden Gem Sebagus Ini?
"WHO mendeteksi adanya sinyal pneumonia belum terdiagnosis, utamanya pada anak yang dipublikasikan di jurnal Promed pada 22 November 2023. Tiga dari empat pasien didiagnosis terinfeksi mycoplasma, selain ada pengaruh lainnya seperti SARS-COV dan influenza," ujar dia.
Imran menyebutkan, Kemenkes juga menyampaikan delapan rekomendasi WHO kepada masyarakat guna mencegah penularan mycoplasma pneumonia. Pertama yakni rekomendasi vaksin untuk melawan influenza, COVID-19, dan patogen pernapasan lainnya jika diperlukan.
Kedua, yakni menjaga jarak dengan orang yang sakit. Ketiga, tetap tinggal di rumah dan tidak berpergian saat sakit atau melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga: Surga Blue Ocean Ada di Sini, Intip Daya Tarik Pantai Jungwok Jadi Objek Wisata Buat Libur Nataru Berkelas Ala Santorini Yunani
Keempat, menjalani tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan, dan kelima, memakai masker sebagaimana mestinya.
"Keenam, memastikan ventilasi yang baik, dan ketujuh, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan memakai sabun antiseptik dan air mengalir," tuturnya.
Terakhir, ia juga menegaskan agar masyarakat segera menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat jika mengalami tanda-tanda atau gejala pneumonia seperti batuk atau kesulitan bernapas yang disertai dengan demam.
Baca Juga: RIIZE Akan Comeback dengan Single Baru 5 Januari 2024, Comeback Pertama dengan Formasi 6 Orang
Artikel Terkait
Pakistan Ingin Belajar Moderasi Beragama dari Indonesia, Begini Langkah Kemenlu
Firli Bahuri Diizinkan Pulang dan Tak Ditahan Polri Usai Jalani Pemeriksaan Perdana Sebagai Tersangka Kasus Pemerasan SYL
Keterbatasan Tidak Halangi Bakat dan Semangat Tunanetra Berkarya
Menggemparkan Dunia, Begini Media Asing Soroti Erupsi Gunung Marapi
Pemudik Wajib Tahu! Inilah Daftar Tol Baru yang Dioperasikan Jasa Marga Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Sebelum Berlibur atau Staycation, Cek Tanggal Cuti Bersama Natal 2023 Dulu di Sini!
Resmi! DPR RI Sahkan Revisi Tentang UU ITE
Jelang Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Kemenhub Siapkan Mudik Gratis, Ini Cara Pendaftarannya
Tersangka Kasus Dugaan Pemerasan, Firli Bahuri Akan Kembali Diperiksa Polisi Rabu Depan
Begini Respon Istana Soal RUU DKJ Yang Mengatur Gubernur Akan Ditunjuk Oleh Presiden