RBG.ID – Masyarakat harus lebih waspada, karena Kasus campak di Indonesia kembali melonjak.
Menurut catatan Kementerian Kesehatan, ada 12 provinsi yang melaporkan kejadian luar biasa (KLB) campak.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi meyatakan ada 31 propinsi yang telah melaporkan adanya kasus campak.
Dari 31 provinsi itu, 12 diantaranya sudah menyatakan diri KLB.
“Ada 3.341 kasus di 2022,” ucap Siti Nadia Tarmizi.
Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Anggraini Alam, SpA (K) menyatakan, mereka yang tidak pernah mendapat imunisasi campak akan berisiko tinggi mengalami campak yang berat.
Selain itu balita, memiliki komorbid, dan sedang terapi imunosupresan juga berisiko campak berat.
Untuk itu, Anggraini Alam meminta orang tua yang mendapati anaknya memiliki gejala campak harus dibawa ke fasilitas kesehatan.
“Campak ini menular bahkan dari sebelum bergejala hingga empat hari setelah muncul gejala,” tutur Anggraini Alam.
Anggraini Alam menjelaskan, campak merupakan penyakit yang gampang bangkit ketika vaksinasi kendor.
“Begitu stop vaksin kita akan ketemu penyakit itu,” kata Anggraini Alam.
WHO pun telah memberi peringatan bahwa Asia Tenggara banyak menunda vaksinasi.
Salah satunya karena Covid-19.
KLB campak ini bukan kali ini saja terjadi.
Artikel Terkait
BIAN 2022, Dinkes Subang Siapkan Vaksin Campak Rubela
Kasus Campak Zimbabwe Naik Drastis
Berakhir Hari Ini, Capaian Vaksin Campak Rubela di Kota Bogor Baru 79 Persen
Waspada! Campak Sudah Mewabah di 31 Provinsi, Kenali Gejala Penyakit Ini