RBG.id -- Saat memasuki masa kehamilan, terutama di trimester ketiga, ibu hamil sering kali mengalami kebingungan membedakan antara air ketuban yang pecah dan cairan urin (pipis).
Hal ini bisa dimengerti karena terkadang keluarnya cairan dari tubuh pada akhir kehamilan bisa terjadi secara tiba-tiba dan membuat ibu hamil khawatir, terutama jika merasakan cairan mengalir tanpa disadari.
Memahami perbedaan antara ketuban pecah dan urin sangat penting, karena pecahnya ketuban bisa menandakan awal proses persalinan dan memerlukan perhatian medis segera.
Dilansir RBG.id dari berbagai sumber, berikut ini adalah panduan lengkap untuk membedakan cairan ketuban dan urin, sehingga ibu hamil dapat lebih tenang dan waspada dalam menghadapi tanda-tanda persalinan.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Makanan Pedas? Ini Manfaat dan Risiko yang Perlu Diketahui
Apa Itu Air Ketuban dan Mengapa Penting?
Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi dan melindungi janin selama di dalam rahim.
Cairan ini penting karena menjaga suhu, melindungi dari benturan, serta memungkinkan janin untuk bergerak dan tumbuh dengan bebas.
Pada kondisi normal, kantung ketuban akan pecah ketika proses persalinan sudah dimulai atau menjelang persalinan.
Tanda-Tanda Pecah Ketuban pada Ibu Hamil
1. Cairan Jernih dan Tanpa Warna
Ketika kantung ketuban pecah, cairan yang keluar biasanya bening atau sedikit kekuningan. Tidak berwarna seperti urin, ketuban juga tidak memiliki bau yang tajam.
Baca Juga: Cegah Stunting Sejak Masa Kehamilan, Ini Menu Makanan Mudah yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil