Edaran Coca-Cola Sempat di Stop di Negara Eropa Diduga Kandungan Kimia Kloratnya yang Tinggi, Berikut Dampaknya Bagi Kesehatan

RBG.id – Peredaran produk Coca-Cola di beberapa negara Eropa sementara dihentikan akibat temuan kadar klorat yang tinggi.

Minuman soda seperti Coca-Cola, Coke Zero, dan Sprite juga ditarik dari pasaran sebagai langkah pencegahan. Penarikan ini dilakukan di Belgia, Luksemburg, dan Belanda.

Menurut pernyataan perusahaan, analisis ahli independen menyimpulkan risiko bagi konsumen tergolong rendah.

Baca Juga: Nyeri Saat Datang Bulan? Ini 7 Minuman untuk Redakan Nyeri Haid Secara Alami, Bisa Buat Dirumah!

“Analisis menunjukkan risiko kesehatan bagi konsumen sangat rendah,” tulis juru bicara Coca-Cola. Dikuti RBG.id dari BBC pada Rabu, 29 Januari 2025.

Coca-Cola menyatakan hingga saat ini belum menerima keluhan dari konsumen terkait temuan tersebut dan masalah ini hanya berdampak pada sejumlah kecil produk, khususnya minuman kaleng impor.

Seperti Appletiser, Coca-Cola Original Taste, Coca-Cola Zero Sugar, Diet Coke, dan Sprite Zero.

Baca Juga: Sat Set! Ole Romeny OTW Jadi WNI, Ambil Sumpah WNI 8 Februari Bareng 2 Pemain Timnas U20

Produk yang terdampak memiliki kode produksi antara 328 GE hingga 338 GE yang dapat ditemukan di bagian bawah kaleng.

Badan Standar Makanan (FDA) juga sedang melakukan penyelidikan terkait temuan ini. Anne Gravett dari FDA mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan jika ditemukan makanan yang tidak aman.

Dampak Paparan Klorat

Paparan klorat dalam jumlah tinggi dapat menimbulkan masalah kesehatan, termasuk gangguan pada kelenjar tiroid, terutama pada anak-anak.

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Jakarta Utara, PMI Turun Tangan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Cilincing

Klorat sendiri dapat terbentuk saat disinfektan berbasis klorin digunakan dalam pengolahan air dan makanan.