RBG.ID - Olahraga tidak hanya bagus untuk menurunkan berat badan, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan lainnya, termasuk mengurangi risiko kanker.
Olahraga yang menyita waktu seperti pergi ke gym atau berjalan-jalan bisa jadi sulit dilakukan di tengah kesibukan, dan sering kali berujung pada alasan dan tidak dilakukan.
Tapi tidak ada alasan untuk melakukan hal ini, karena dokter telah merekomendasikan aktivitas sehari-hari, yang kita semua punya waktu untuk melakukannya, sebagai cara untuk tidak hanya menurunkan berat badan tetapi juga mengurangi risiko kanker.
Baca Juga: TikTokers Aul Ungkap Kondisinya Usai Terjatuh dan Tertimpa Sound System Saat Manggung Di Balikpapan
Menurut Łucja Zaborowska, M.D., Ph.D. kandidat di Collegium Medicum, Universitas Jagiellonian di Kraków, berjalan kaki adalah hal yang baik karena merupakan bentuk olahraga yang paling mudah dilakukan.
Itu sebabnya dia merekomendasikan berjalan kaki kepada siapa pun yang ingin menjadi lebih sehat dan mengurangi risiko kanker.
Ini ideal, karena selalu ada waktu untuk menyesuaikannya - baik saat berjalan ke tempat kerja, atau menghirup udara segar saat istirahat.
Baca Juga: Deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Hotel Majapahit Disaksikan Puluhan Kiai
Łucja menjelaskan bahwa berjalan, terutama berjalan cepat, adalah bentuk olahraga atau aktivitas kardiovaskular dasar yang baik.
Dan seperti aktivitas olahraga lainnya, berjalan sangat baik dalam menurunkan risiko hipertensi, diabetes, stroke, infark miokard, dan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
"Kalau bicara soal kanker, kebanyakan dari kita berpikir pemeriksaan dan tes rutin. Dan itu benar, tapi yang bisa Anda lakukan setiap hari adalah menjalani gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik seperti olahraga berjalan kaki,” katanya.
Baca Juga: Konvoi dengan Membawa Senjata Tajam, 10 Anggota Gengster Diringkus Petugas Polres Bogor
Ia menjelaskan, aktivitas teratur, seperti jalan kaki, adalah hal yang penting. sangat baik dalam mengurangi risiko, endometrium, lambung, paru-paru, dan ginjal.
“Dan bahkan pada pasien yang menerima pengobatan kanker, aktivitas fisik menurunkan angka kematian," pungkasnya.
Artikel Terkait
Kemenkes Pastikan Penyakit ISPA dan Lainnya Akibat Polusi Udara Bisa Dicover BPJS
19 Operasi yang Bisa Menggunakan BPJS Kesehatan
Depok Kembali Memimpin dengan Jakarta di Urutan Ketiga Kota dengan Udara Tidak Sehat Akibat Polusi
Dampak Polusi, Kementerian Kesehatan Sebut 4 Penyakit Pernapasan Ini yang Paling Banyak Ditemui di Indonesia
Suka mendengkur saat Tidur? Hindari Makanan Ini untuk Kurangi Suara Dengkuran
H-1 KTT ASEAN ke-43, Jakarta Tempati Urutan Pertama Sebagai Kota Dengan Udara Terkotor di Dunia
12 Faktor Penyebab Demensia, dari Rokok hingga Polusi Udara