Baca Juga: Soal Pembebasan Lahan Tol Depok-Antasari yang Melintasi Bojonggede, DPRD Jabar Ingatkan Pemerintah
Keputusan tersebut merupakan langkah lanjutan front loaded, preemptive, dan forward looking bank sentral.
Dalam rangka memastikan inflasi inti dan memperkuat stabilitas nilai tukar di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Merespons kebijakan tersebut, Bank Mandiri telah dan akan secara terukur menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan. Dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas pasar, struktur biaya dana, kondisi pasar, serta dampak terhadap suku bunga kredit.
Baca Juga: Sektor Ganda Selamatkan Muka Indonesia di BAMTC
’’Secara umum diproyeksikan bank-bank secara industri juga akan melanjutkan penyesuaian suku bunga simpanan dan kredit secara bertahap,’’ ucap Rudi.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyebutkan, langkah BI untuk menahan suku bunga acuan itu adalah kebijakan yang tepat.
’’Untuk menjaga stabilitas harga dan nilai tukar sembari melanjutkan kebijakan makroprudensial tanpa mengganggu momentum pemulihan ekonomi yang terjadi saat ini,’’ ujar dia.
Baca Juga: IMM Desak DPR Sahkan RUU PPRT jadi Undang-Undang
Riefky melanjutkan, dari sisi inflasi, walaupun masih berada di atas target BI, inflasi sudah melalui titik puncaknya dan secara konsisten menunjukkan tren penurunan yang mengarah ke level 4 persen.
Dari sisi eksternal, rupiah mengalami apresiasi yang cukup kuat dalam satu bulan terakhir dan saat ini relatif stabil di kisaran Rp 15.000 per USD. (han/dee/c12/dio)
Artikel Terkait
Biaya Haji 2023 Rp 90 Juta, Menag: Rata-rata Jamaah Akan Bayar Rp 49,8 Juta
Perseteruan SM Masih Berlanjut, CEO Lee Sung Soo Ungkap Perusahaan Cangkang Lee Soo Man
Diprediksi Terjadi Lonjakan Pemudik Saat Lebaran 2023, PergiLagi Hadir Berikan Solusi
Kadin Gelar Festival Industri Halal di Surabaya untuk Dorong Potensi Ekonomi Syariah
Presiden Joko Widodo Dorong Produsen Otomotif Tingkatkan Ekspor