“Yang nantinya diolah menjadi produk hilir yang kebutuhan di dalam negeri sedang tinggi,” papar Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca Juga: Beredar Video Pasangan Gay Rayakan Valentine di Kota Bogor
Direktur Energy Watch, Mamit Setiawan menyebutkan, wacana pemerintah melarang impor aspal adalah kebijakan yang bagus. Sebab, produksi di Buton, Sulawesi Tenggara, masih melimpah.
Tapi, industri dalam negeri harus memiliki kemampuan melakukan penyerapan. “Jangan sampai kebijakan ini justru memberatkan pengusaha dan masyarakat,” jelas Mamit Setiawan.
Baca Juga: Maudy Ayunda Mengelak Saat Desta Mahendra Puji Dirinya Terlalu Sempurna
Apalagi selama ini, masalah harga masih menjadi kendala yang jamak dihadapi pelaku usaha maupun konsumen. Sebab, harga produk dalam negeri sering dianggap terlalu mahal ketimbang dari luar negeri.
”Kalau bicara margin perusahaan, mereka pasti cari yang paling murah,” pungkas Mamit Setiawan.(agf/dio)
Artikel Terkait
Melonjak Naik, Berikut Daftar Harga Emas Antam Rabu, 15 Februari 2023
BFI Finance Catat Kenaikan Pembiayaan Baru 20 Triliun Rupiah di 2022
PT Perkebunan Nusantara III Gandeng POSCO dan KMAC Untuk Kembangkan Pasar Ekspor
Aqua Kembangkan Kidahu di Taman Kehati Babakanpari Sukabumi, Ini Penjelasannya
Bapenda Kota Bogor Tebar Diskon PBB dan Luncurkan Call Center Dering Pajak