Itu menyusul pengumuman bank sentral global utama seperti The Federal Reserve (The Fed) dan European Central Bank (ECB) yang mempertahankan sikap hawkish.
Baca Juga: Makin Harmonis, Prabowo Sebut PKB Menentukan Cawapres
Hal itu mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga kebijakan lebih lanjut sepanjang tahun ini untuk mengatasi tekanan inflasi global.
’’Akibatnya, pasar saham Indonesia mengalami net outflow sebesar USD 290 juta per Juni 2023 berbanding dengan net inflow sebesar USD 110 juta pada Mei 2023,” jelasnya.
Namun, pasar obligasi Indonesia mengalami net inflow yang lebih tinggi sebesar USD 1,17 miliar.
Baca Juga: Usung Prabowo Subianto, Partai Gelora Segera Bergabung Bersama Gerindra dan PKB
Terutama lantaran penurunan tingkat inflasi domestik dan kondisi keseimbangan fiskal.
Faisal melihat tekanan global kembali meningkat. Meski begitu, ketahanan sektor eksternal Indonesia diperkirakan tetap terjaga.
Potensi risiko yang muncul akibat sikap moneter The Fed dan ECB dapat meningkatkan ketidakpastian serta memicu sentimen penghindaran risiko di pasar portofolio berisiko tinggi.
Baca Juga: Keren! Hanya Dalam 3 Menit, Petugas Damkar Berhasil Selamatkan Kucing di Saluran Air
Dengan demikian, dapat menimbulkan hambatan bagi arus masuk modal ke pasar obligasi dan pasar saham.
Kabar baiknya, pola musiman peningkatan pembayaran dividen dan kupon investasi portofolio kepada nonresiden di 2023 juga mulai mereda.
Dengan demikian, itu mengurangi tekanan pada kondisi cadangan devisa.
Baca Juga: Menyesal Selingkuh dan Minta Maaf, Syahnaz Sadiqah Janji Akan Belajar jadi Istri dan Ibu yang Baik
Dedikasi pemerintah yang tak tergoyahkan untuk mempromosikan hilirisasi sumber daya alam menjanjikan untuk menarik investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia.
Artikel Terkait
Kabar Duka Dari Pahlawan Devisa Kota Santri
Cadangan Devisa Mulai Tergerus Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah dan Kebutuhan Valas Tinggi
Kronologi Tagih Menagih Utang Antara Jusuf Hamka dan Pemerintah
Lelang Rumah mantan winger Arsenal Jose Antonio Reyes untuk Bayar Utang
Devisa Hasil Ekspor Bisa Dongkrak Margin Usaha
Ada yang Berasal dari Uang Transportasi, PSSI Disomasi Untuk Membayar Utang Rp 100 Miliar
Bejat! Niat Tagih Utang, Debt Collector di Karawang Ini Malah Perkosa Anak Nasabah