Jika ditambah dengan kuota impor sebanyak 1,45 juta ton, suplai yang tersedia mencapai 3,35 juta ton.
Jika angka itu dibagi dengan kebutuhan gula konsumsi sebesar 230 ribu ton per bulan, itu artinya masyarakat bisa bertahan 14 bulan tanpa giling.
Baca Juga: Jangan Ketinggalan! Ada Pasar Murah di Kalibata City, Minyakita Dijual Hanya Rp 13.500 Per Liter
’’Apa berarti dengan adanya impor kita tak perlu lagi giling. Lalu, tebu yang sudah kita tanam mau diapakan,’’ paparnya.
Karena itu, dia meminta kepastian dari pemerintah daerah agar gula impor tersebut tak berlabuh di wilayah yang punya pabrik gula. Yakni, Tanjung Perak, Surabaya, dan Tanjung Emas, Jawa Tengah.
Dengan begitu, peruntukan gula impor benar-benar bisa tepat dan tak memengaruhi kesejahteraan petani tebu. (bil/c17/dio)
Artikel Terkait
Tak Mau Kena Diabetes? Ini Batasan Gula Harian yang Boleh Dikonsumsi
Polsek Sukabumi Berikan Bantuan Tongkat Kruk Pengidap Penyakit Gula
5 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula
Menkes Sebut Penyakit Gula Itu Jelek Sekali!
Pohon Aren Langka, Produksi Gula Merah di Jatinunggal Sumedang Menurun
Cidarma Sumedang Canangkan Jadi Kampung Gula Aren
Kue Apem Tape Gula Merah Mekar dan Empuk, Begini Cara Buatnya!