Dampak positif dari penerapan GCG oleh BSI tidak hanya ditunjukan dalam laporan keuangan, namun juga terlihat pada kinerja operasional.
Laba bersih BSI berkembang mencapai 31,04% (year on year/yoy) pada kuartal III/2023 menjadi Rp4,20 triliun.
Aset bank turut naik sebesar 14,23% yoy menjadi Rp319,85 triliun pada periode yang sama. Cost to Income Ratio (CIR) juga memperlihatkan penurunan sebesar 48,43% yoy pada kuartal III/2023, dari posisi 50,28% yoy pada September 2022.
“Hal ini memperlihatkan bahwa BSI berkomitmen untuk terus menerapkan tata kelola yang baik (GCG) di dalam operasionalnya, memastikan bahwa integritas, transparansi, dan keberlanjutan tetap menjadi landasan utama dalam setiap langkah perjalanan bisnis kami, tidak hanya menghasilkan pertumbuhan finansial, tetapi juga mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” pungkas Dewi.
Artikel Terkait
Pemadanan NIK Menjadi NPWP untuk Perpajakan Diundur Sampai Juni 2024, Begini Himbauan dari DJP
Mampu Bertahan Ditengah Krisis Global, UMKM Sebagai Salah Satu Motor Penggerak Perekonomian Indonesia
Wow Mantap Adaro Masuk Daftar Forbes World’s Best Employers 2023 Jakarta 30 November 2023
Pemprov Jawa Barat Gencar Expo Luar Negeri, Promosikan Produk ke Mancanegara, Cek Perkembangannya!
Menteri BUMN Erick Thohir Tegaskan Yang Tidak Setuju Hilirisasi Perlu Dipertanyakan Nasionalismenya
Konsisten Pertahankan Layanan Keterbukaan Informasi, Hutama Karya Kembali Jadi Badan Publik “Informatif”
Jelang Nataru, Tarif Tol Trans Jawa Diskon 10 Persen untuk Semua Golongan Kendaraan, Catat Jadwalnya