RBG.ID — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil meraih apresiasi atas komitmen kuatnya dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG).
Laporan GCG 2022 menetapkan BSI memperoleh skor "Baik" pada semester II/2022. Hal ini menunjukkan komitmen yang konsisten dilakukan oleh BSI terhadap penerapan prinsip-prinsip GCG.
Penerapan GCG oleh BSI tidak hanya ditunjukan dari hasil self-assessment, namun juga dari partisipasinya dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diadakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA.
Dalam acara tersebut, BSI berhasil mendapatkan “Most Trusted Company pada penganugerahan yang diadakan di Hotel Shang-rila, Jakarta (20/12).
Baca Juga: Ganjil Genap di Jakarta Bakal Ditiadakan Selama 2 Hari saat Libur Natal
Direktur Compliance & Human Capital PT Bank Syariah Indonesia Tbk Tribuana Tunggadewi menjelaskan bahwa penerapan prinsip GCG menjadi pilar fundamental dalam komitmen BSI yang merupakan pemain utama di industri perbankan syariah, untuk mengatur bisnis secara etis dan berkelanjutan.
Dalam konteks ini, tata kelola (governance structure), proses tata kelola (governance process), dan hasil tata kelola (governance outcome) yang dijelaskan dalam beberapa indikator mengaplikasikan perspektif pemangku kepentingan (stakeholder) menjadi nilai-nilai inti yang diterapkan.
Dewi mengatakan, Predikat sebagai perusahaan “Sangat Terpercaya” dengan nilai 91,50 ini menjadi salah satu bukti bahwa implementasi tata kelola perusahaan di BSI berjalan dengan baik.
Baca Juga: Jelang Nataru, Tarif Tol Trans Jawa Diskon 10 Persen untuk Semua Golongan Kendaraan, Catat Jadwalnya
"BSI selalu memposisikan kebijakan tata kelola sebagai salah satu strategi keberlanjutan perseroan. Oleh karena itu, penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk selalu mengimplementasikan seluruh aspek tata kelola yang baik dalam operasional bisnis perusahaan,” ungkap Dewi.
Selain itu, BSI juga terus menerapkan berbagai langkah konkret, termasuk penyusunan nilai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), peningkatan efektivitas komunikasi terbuka dengan pemegang saham dan investor, penguatan struktur dan komposisi dewan komisaris, serta peningkatan kinerja dan tanggung jawab dewan komisaris.
Tidak hanya itu, optimalisasi keanggotaan dan struktur direksi, perbaikan tugas dan tanggung jawab direksi, peningkatan aspek tata kelola perusahaan melalui partisipasi aktif pemangku kepentingan, serta peningkatan transparansi informasi juga terus dijaga penerapannya.
Lebih lanjut Dewi menjelaskan, langkah-langkah ini menggambarkan keseriusan BSI dalam meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan dan membagikan nilai tambah kepada stakeholders.
Artikel Terkait
Pemadanan NIK Menjadi NPWP untuk Perpajakan Diundur Sampai Juni 2024, Begini Himbauan dari DJP
Mampu Bertahan Ditengah Krisis Global, UMKM Sebagai Salah Satu Motor Penggerak Perekonomian Indonesia
Wow Mantap Adaro Masuk Daftar Forbes World’s Best Employers 2023 Jakarta 30 November 2023
Pemprov Jawa Barat Gencar Expo Luar Negeri, Promosikan Produk ke Mancanegara, Cek Perkembangannya!
Menteri BUMN Erick Thohir Tegaskan Yang Tidak Setuju Hilirisasi Perlu Dipertanyakan Nasionalismenya
Konsisten Pertahankan Layanan Keterbukaan Informasi, Hutama Karya Kembali Jadi Badan Publik “Informatif”
Jelang Nataru, Tarif Tol Trans Jawa Diskon 10 Persen untuk Semua Golongan Kendaraan, Catat Jadwalnya