bandung

Biadab! Dokter PPDS Unpad yang Rudapaksa Pendamping Pasien Diduga Pakai Obat Bius Saat Beraksi

Rabu, 9 April 2025 | 12:04 WIB
Illustrasi - Dokter Residen Anestesi RSHS Bandung Diduga Gunakan Obat Bius Sebelum Beraksi. (Sumber: Pixabay)

RBG.id – Baru-baru ini media sosial digegerkan dengan kasus dugaan rudapaksa yang menyeret seorang dokter residen anestesi yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Padjadjaran (Unpad).

Dilansir RBG.id melalui unggahan akun Instagram @ppdsgramm pada Rabu (9/4), korban merupakan seorang pendamping pasien yang saat itu tengah menunggu ayahnya dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Insiden bermula ketika sang ayah dijadwalkan menjalani operasi dan memerlukan transfusi darah.

Baca Juga: Riena Diana Siapa? Ini Biodata dan Akun IG Pemeran Baiduri di Serial 'Bidaah' yang Bikin Penonton Geregetan

Pelaku, yang diduga merupakan dokter residen anestesi, menawarkan bantuan kepada korban untuk mempercepat proses pemeriksaan kecocokan darah.

"Pelaku ditawarin ke anak pasien 'crossmatch-nya sama saya aja biar cepat prosesnya'," tulis akun @ppdsgramm dalam unggahannya.

Pelaku kemudian membawa korban ke sebuah gedung baru yang masih kosong, tepatnya di lantai 7, dengan dalih akan melakukan pemeriksaan MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration).

Baca Juga: Pakai Obat Bius, Residen PPDS Anestesi Diduga Lakukan Rudapaksa terhadap Penunggu Pasien

Di lokasi itulah kejadian dugaan rudapaksa berlangsung. Dokter residen tersebut meminta korban untuk mengganti pakaian dengan baju pasien.

Saat itulah korban dibius menggunakan midazolam, obat penenang yang biasa digunakan sebelum tindakan operasi.

"Terus dimasukin midazolam, kejadiannya sekitar tengah malam," lanjut keterangan unggahan.

Setelah kejadian, pelaku disebut terlihat mondar-mandir di lorong lantai 7, diduga menunggu korban sadar.

Baca Juga: Usai Yoon Suk Yeol Dipecat Jadi Presiden, Pemilu Korea Selatan Digelar Lebih Cepat pada Juni 2025 Mendatang

Korban sendiri baru terbangun sekitar pukul 4 atau 5 pagi, dalam kondisi sempoyongan akibat efek obat bius yang diberikan.

Halaman:

Tags

Terkini