RBG.ID-SUKABUMI, Delapan pelajar dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Kecamatan Cisaat.
Para pelajar ini berlutut sambil menangis dan meminta maaf kepada orangtuanya di Mapolsek Cisaat, Polres Sukabumi Kota pada Kamis (08/06).
Berdasarkan pantauan Radar Sukabumi, para pelajar yang diduga anggota geng motor ini,berubah menjadi mati angin, ketika ditangkap pihak kepolisian.
Mereka merengek minta ampun sambil menangis dan bersujud serta menyesali perbuatan di hadapan orangtuanya.
Baca Juga: Polisi Sebut Santri yang Tewas di Leuwiliang Keluar Melalui Ventilasi Kamar Mandi PesantrenBaca Juga: Polisi Sebut Santri yang Tewas di Leuwiliang Keluar Melalui Ventilasi Kamar Mandi Pesantren
Membuat keresahan, para pelajar yang mayoritas berusia dibawah 18 tahun ini diamankan polisi. Delapan pelajar ini juga kerap melakukan aksi tawuran.
Seperti mengacungkan senjata tajam dan membabi buta melakukan kebringasan di ruas jalan raya Cimahi, tepatnya di Kampung Cimahi, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (04/06) sekira pukul 02.30 WIB.
“Jadi, pada saat itu memang meresahkan masyarakat, kemudian dari laporan tersebut kami melakukan penyelidikan terhadap video viral terkait adanya sekelompok pelajar yang berkonvoi menggunakan sepeda motor yang diduga membawa senjata tajam,” kata Kapolsek Cisaat, Kompol Deden Sulaeman kepada Radar Sukabumi pada Kamis (08/06).
Baca Juga: Terang-terangan Puji dan Dukung Capres Ganjar Pranowo: Jokowi: Pak Ganjar Ini Semuanya Punya
Setelah mengetahui kejadian tersebut, sambung Deden, tidak butuh waktu lama. Maka, ia langsung mendapatkan informasi dan ia langasng mengamankan para pelajar tersebut.
“Selain mengamankan delapan pelajar, kami juga mengamankan tiga buah senjata tajam jenis besi pemukul dan dua buah celurit serta dua unit sepeda motor matic,” tandasnya.
Saat dilakukan interogasi, para pelajar ini mengaku kepada pihak kepolisian, bahwa motif mereka awalnya mendapatkan ajakan dari sekolah lain untuk melakukan tawuran. Namun, sesampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak ada pelajar dari sekolah lain.
Baca Juga: Detik-detik Evakuasi Santri di Leuwiliang yang Tewas Diduga Saat Akan Kabur
“Jadi, mereka mungkin dengan sengaja mengacung-ngacungkan sanjata tajam ini, sehingga membuat masyarakat menjadi resah. Mudah-mudahan dengan kita mengamankan para pelaku ini masyarakat menjadi aman dan nyaman,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Pj Gubernur DKI Jakarta Ancam akan Cabut KJP Pelajar yang Ikut Tawuran
Diduga Ingin Balas Dendam, Sekelompok Remaja di Bekasi Tenteng Sajam Hendak Tawuran
Berawal dari Tawuran, Polres Metro Jakbar Bongkar Gudang Penimbun Jutaan Pil Tramadol dan Hexymer
Ngeri, Tawuran Remaja di Cileungsi Gunakan Celurit Sepanjang 1,5 Meter
Video Viral Sejumlah Pelajar Bogor dan Bekasi Terlibat Tawuran di Cileungsi