Diduga Telat Bayar Angsuran, Ojol Kena Tendangan Kungfu Debt Collector

RBG.ID - Aksi kekerasan yang dilakukan debt collector terhadap nasabah kembali terjadi. Kali ini, aksi tersebut menimpa driver ojek online di Bekasi.

Seorang driver ojek online (ojol) di Bekasi menjadi korban kekerasan Debt Collector diduga karena telat membayar angsuran.

Kejadian ini berlangsung di Jalan Raya Kodau, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada Kamis, 11 Juli 2024 siang.

Baca Juga: Menyala Abangku, Maarten Paes Susul Jay Idzes Merumput di Seri A untuk Perkuat Empoli

Debt Collector atau yang biasa disebut "mata elang" (Matel) menghampiri driver ojol tersebut dan tanpa basa-basi langsung menendang kepalanya, mirip adegan film KungFu.

Peristiwa ini direkam dan video kekerasan tersebut tersebar di media sosial, menjadi viral dan menarik banyak perhatian netizen.

Video yang memperlihatkan insiden itu diunggah ulang oleh berbagai akun media sosial, termasuk akun X @dhemit_is_back yang menunjukkan detik-detik driver ojol ditendang oleh Debt Collector.

Baca Juga: Kronologi Dua Pemuda Mabuk Hadang Bus Harapan Jaya di Jombang yang Bikin Macet

"Aksi kekerasan Matel (mata elang) terhadap seseorang yang menurut mereka telat membayar angsuran.. Harus ya pakai tendangan gini?" dikutip RBG.id dari cuitan akun X @dhemit_is_back.

Dalam rekaman video, terlihat driver ojol sedang menurunkan penumpangnya ketika tiga orang yang diduga Debt Collector mendekatinya dengan menggunakan dua sepeda motor.

Salah satu Debt Collector yang mengenakan baju putih dan bertopi kemudian menendang kepala driver ojol dengan keras.

Baca Juga: 6 Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan Wanita yang Wajib Diketahui, Ternyata Bisa Melancarkan ASI hingga Cegah Penuaan Gaes

Dilansir RBG.id dari @dhemit_is_back, berdasarkan informasi yang beredar, korban sempat meminta surat tugas penarikan atau pengambilan motor, tetapi permintaan tersebut diabaikan dan dia malah mendapatkan tendangan keras.

Kejadian ini memicu beragam komentar dari warganet di media sosial, banyak di antaranya mengecam tindakan mengancam yang tidak sepatutnya dilakukan oleh debt collector tersebut.