Ada pula binturong, landak Jawa, serta berbagai jenis musang.
Di dalam aviary, antara lain, ada merak, kakaktua jambul kuning, burung hantu, serta burung paruh bengkok. Koleksi terbarunya pecuk padi.
Baca Juga: Rose Jadi Anggota BLACKPINK Pertama yang Buat Akun Threads
Aviary dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya. Ada yang mewakili habitat forest floor, river stream, dan bird of prey.
Misalnya, di aviary tempat pecuk padi tadi, juga disiapkan kolam berisi ikan.
Spot lainnya biodome. Isinya sama seperti aviary, tetapi ini habitat hewan lain. Ada juga sejumlah tanaman seperti kantong semar di sini.
’’Terdapat puluhan jenis reptil di dalam biodome. Seperti bunglon surai, ular siput, serta aneka jenis katak,” ujarnya.
Tak ubahnya aviary, biodome diatur sedemikian rupa seperti habitat para reptil tadi. Ada sistem misting untuk menjaga kelembapan dan suhu.
Sistem tersebut secara berkala menyemburkan air yang menyerupai embun sesuai dengan pengaturan.
Baca Juga: Pemilu Jadi Harapan Industri Tekstil Panen Untung di Pasar Domestik
Meskipun berada di dalam kompleks BRIN, animalium yang dirancang sejak 2021 sudah diserahkan pengelolaannya kepada mitra swasta. Total ada 30–50 orang yang terlibat di dalamnya.
Termasuk para zookeeper serta ahli satwa.
Menurut Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, kompleks Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, di mana institusi yang dia pimpin berada memiliki luas total 190 hektare.
”Sekitar 30 hektare di antaranya ditetapkan sebagai kawasan komersial untuk tenant industri berbasis penelitian dan pengembangan,” jelasnya.
Artikel Terkait
Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Dua Peneliti BRIN Diambil Alih Bareskrim Polri
Peneliti BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Akhirnya Tangkap di Jombang
Peneliti BRIN AP Hasanuddin Ketakutan dan Cari Perlindungan ke Polisi Usai Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah
Terungkap, Ternyata Ini Alasan Peneliti BRIN Lakukan Pengancaman Membunuh Warga Muhammadiyah
Alokasi Tak Terbatas yang Penting Wajar, Progres Penelitian Tetap Diawasi BRIN
Andi Pangerang Hasanuddin Dipecat, Sanksi Thomas Djamaluddin Lebih Ringan, Kepala BRIN Ungkap Ini
BRIN Temukan Sumber Pestisida Nabati dari Jambu Usai Kajian di Kebun Raya Cibodas