Sistem bagi hasil yang dimaksud didasarkan pada hasil penjualan hewannya.
Misalnya, kamu membeli kambing dengan harga per ekor Rp1,5 juta sampai Rp1,8 juta.
Sementara harga pasaran kambing jelang Idul Adha adalah Rp2,3 sampai Rp3 juta, tergantung dari berat kambing tersebut.
Baca Juga: Timnas Indonesia Tahan Imbang Tanzania, Garuda Belum Bisa Manfaatkan Peluang
Hitung biaya pakan kambing dan juga biaya untuk menjaga hewan-hewan tersebut selama kurang lebih 1 bulan.
Setelah itu, kamu bisa melihat berapa potensi keuntungan dari harga penjualan kambing.
Rata-rata penjualan hewan ternak mengggunakan skema 60:40 atau 70:30, tergantung kesepakatan.
Baca Juga: Member NCT Kehilangan Jutaan Followers IG Karena Kolaborasi dengan Starbucks, Siapa yang Terbanyak?
Dimana 60% dari keuntungan untuk penjaga dan penjualanya, sementara kamu sebagai pemodal bisa mendapatkan 30% sampai 40%.
Persentase keuntungan yang didapatkan oleh penjaga dan penjual lebih besar, karena mereka yang menjamin pakan, kesehatan dan juga keamanan hewan kurban tersebut sampai perayaan Idul Adha.
Untuk memulai bisnis ini, paling tidak kamu bisa memulainya dengan membeli 10 ekor kambing dengan modal sekitar Rp15 juta sampai Rp20 juta.
3. Menjadi peternak
Untuk menjadi peternak, modal yang dibutuhkan lumayan besar. Karena kamu harus menyiapkan lahan yang cukup untuk hewan ternak kamu.
Ini bisa dimulai mulai dari 1 tahun sebelum Idul Adha. Kamu bisa mendapatkan marjin yang cukup lebar lewat mekanisme seperti ini.
Karena selain keuntungan penjualan hewan ternak, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dari hasil perkawinan hewan ternak.
Baca Juga: Gak Nyangka! 5 Skandal Gangguan Proses Syuting Film Vina Sebelum 7 Hari: Sempat Diusik Geng Motor
Ya usahakan untuk membeli hewan ternak betina juga, tujuannya untuk bisa mengembangbiakkan hewan ternak secara alami.
Jadi kamu tidak melulu harus membeli hewan ternak terus jelang Idul Adha.