Panik Masih Punya Utang Puasa, Bolehkan Qadha Puasa Ramadhan Setelah Nisfu Sya'ban? Begini Penjelasan UAS

RBG.id - Bulan Sya’ban telah memasuki paruh akhirnya, menandakan semakin dekatnya bulan suci Ramadhan 1446 H.

Pada fase ini, umat Islam disarankan untuk mulai membiasakan diri dengan amalan-amalan tertentu agar lebih siap menjalankan ibadah di bulan Ramadhan 2025.

Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah mengenai kebolehan menjalankan puasa qadha setelah Nisfu Sya'ban.

Seperti diketahui, kewajiban utama dalam bulan Ramadhan adalah berpuasa selama sebulan penuh.

Baca Juga: Kapan Puasa Nisfu Syaban 2025 Bisa Dilakukan? Cek Tanggal hingga Niatnya di Sini

Ulama kharismatik Ustadz Abdul Somad (UAS) menyatakan menjalankan puasa setelah Nisfu Sya'ban tidak diperbolehkan.

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Hadis tersebut menyebutkan setelah melewati Nisfu Sya’ban, umat Islam dilarang berpuasa hingga datangnya Ramadhan.

“Hadis dari Abu Hurairah RA menyatakan dengan jelas dalam riwayat Abu Dawud, jika telah melewati Nisfu Sya'ban, maka jangan lagi berpuasa,” kata UAS dalam kajian yang diunggah di YouTube Kajian Islam, pada Jumat, 14 Februari 2025.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Puasa Saat Ramadan? Ini Tips Pola Makan Berpuasa Saat Hamil yang Perlu Diketahui

Namun, bagaimana jika seseorang masih memiliki utang puasa Ramadhan dan belum sempat mengqadhanya?

Menanggapi hal ini, UAS menjelaskan terdapat pengecualian bagi mereka yang sudah terbiasa menjalankan puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis. Artinya tetap diperbolehkan untuk berpuasa meskipun telah melewati Nisfu Sya'ban.

“Bagi yang memang memiliki kebiasaan puasa sunnah, seperti Senin-Kamis, dan kebetulan memasuki paruh kedua bulan Sya'ban, maka diperbolehkan tetap berpuasa,” jelas UAS.

Baca Juga: Apa Itu Cancel Culture? Pernah Dialami Kim Sae Ron Sebelum Ditemukan Meninggal di Rumah

Selain itu, pengecualian juga berlaku bagi mereka yang memiliki utang puasa Ramadhan dan harus mengqadhanya sebelum bulan suci tiba.