Minggu, 21 Desember 2025

Apa Itu Cancel Culture? Pernah Dialami Kim Sae Ron Sebelum Ditemukan Meninggal di Rumah

- Senin, 17 Februari 2025 | 11:39 WIB
Kim Sae Ron (Sumber: Instagram @ron_sae)
Kim Sae Ron (Sumber: Instagram @ron_sae)

RBG.ID - Aktris Korea Kim Sae Ron ditemukan tak bernyawa di rumahnya, Minggu 16 Februari 2025.

Sebelum meninggal dunia, Kim Sae Ron telah memulai kariernya sejak usia 9 tahun ini, ia diduga sempat mengalami culture cancel.

Hal tersebut diketahui usai Kim Sae Ron pernah terjerat kasus hukum saat mengemudi dalam keadaan mabuk di tahun 2022 lalu, yang membuatnya mengalami penurunan karier drastis.

Baca Juga: Pemkab Bogor Gandeng IPB Gelar Wisuda Sekolah Pra Nikah bagi Remaja, Tekad Dongkrak Kualitas SDM Sejak Dini

Saat itu, ia bahkan diboikot dan batal main drama serta didenda setara Rp227 juta oleh berbagai pihak yang bekerja sama dengannya.

Akibat mengalami boikot di Korea Selatan, Kim Sae Ron dikabarkan bangkrut setelah menghabiskan semua tabungannya untuk membayar uang ganti rugi. Ia pun sempat dirumorkan bekerja paruh waktu di sebuah kafe.

Hal tersebut menunjukkan betapa berpengaruhnya cancel culture terhadap kehidupan sebagian besar selebriti di Korea Selatan.

Baca Juga: Elma Agustin eks Girlband Princess Resmi Dinikahi Pebisnis Ihsan Fadhlur Rahman, Mahar Logam Mulia 25 gram dan Permata Berlian

Belajar dari kondisi Kim Sae Ron, apa itu culture cancel?

Dilansir dari berbagai sumber, Cancel culture merupakan fenomena di mana seseorang seperti selebriti, merek, atau organisasi, menghadapi boikot atau kecaman besar-besaran di media sosial atau publik karena dianggap melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma sosial yang berlaku.

Hal ini biasanya terjadi ketika masyarakat menilai seseorang telah melakukan tindakan yang dianggap salah dan menyeleweng.

Baca Juga: Terancam 12 Tahun Penjara, Sopir Truk Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi Minta Maaf ke Keluarga Korban

Adapun akibatnya, orang tersebut dijauhi atau tidak mendapat dukungan publik, kehilangan reputasi, hingga pekerjaan.

Namun meski demikian, ada pula yang menganggap bahwa cancel culture ini seharusnya tidak dilakukan, karena dapat menghancurkan karir seseorang.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X