Lukman lantas menjelaskan alasan dibukanya akses kampus-kampus asing itu membuka cabang di Indonesia.
Baca Juga: Animalium, Wahana Eduwisata Satwa Terbesar di Indonesia Milik BRIN di di Cibinong Kabupaten Bogor
Di antaranya adalah kecenderungan orang Indonesia yang kuliah di negara tetangga, ternyata juga mengambil kampus asing di negara bersangkutan.
’’Kalau lihat 44 ribu mahasiswa (Indonesia) di Malaysia, bukan kuliah di (perguruan tinggi) Malaysia,’’ katanya.
Tetapi kuliah di kampus-kampus ternama dari negara lain, yang membuka kampus di Malaysia.
Seperti kuliah di Curtin University cabang Malaysia dan lainnya.
Begitupun mahasiswa Indonesia yang kuliah di Singapura, banyak yang mengambil studi di kampus asing yang ada di sana.
Mempertimbangan fenomena tersebut, kenapa tidak kampus-kampus top dunia yang membuka cabang di negara tetangga itu, tidak sekalian dipersilahkan membuka kampus di Indonesia.
Sehingga masyarakat Indonesia bisa mengakses kuliah di kampus ternama tetapi dengan biaya yang lebih hemat.
Baca Juga: Sakit Perut Batalkan Start ”Liga Champions”
Karena tidak perlu tinggal di Singapura atau Malaysia.
’’Jadi membayar lebih terjangkau, tetapi ijazahnya diterima di manapun,’’ tuturnya.
Lukman mengakui masuknya kampus asing ke Indonesia, apalagi kampus tersebut memiliki reputasi yang sangat bagus, bakal menjadi tantangan perguruan tinggi lokal.
Baca Juga: Rating Drama King The Land Menurun, Alur Cerita Dinilai Membosankan dan Ketinggalan Zaman