RBG.id - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) lewat Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar rapat koordinasi (Rakor) Antarintansi pada 27-29 Maret 2023.
Kegiatan ini tercatat menjadi langkah awal digelarnya kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) Provinsi NTT yang bertujuan untuk membangun sinergi dan kesepakatan bersama para pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan RBD.
Baca Juga: Ini 4 Tahap Program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di Jawa Timur
Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Pendidikan Willi Toisuta menyebut program RBD menjadi upaya pemetaan bahasa, pengukuran daya hidup dan kualitas bahasa yang bisa dilakukan pemerintah.
"Serta upaya konservasi bahasa," ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (29/3).
Selain itu, karya yang dilahirkan dalam kegiatan perlindungan bahasa dan sastra daerah ini bisa menjadi produk andalan yang mampu menggerakan ekonomi daerah.
Oleh karena itu, Willi berharap program RBD memberikan dampak yang baik terhadap pelestarian dan pelindungan bahasa daerah.
Utamanya bagi pelestarian bahasa daerah di provinsi NTT.
"Dengan melestarikan bahsa daerah, berarti kita meneruskan jembatan antargenerasi," tuturnya.
Baca Juga: Ini 6 Tahapan Revitalisasi Bahasa Daerah yang Kantor Bahasa Provinsi Maluku Implementasikan
Rakor ini digelar di Hotel Neo Kota Kupang, NTT ini.
Tercatat, ada 60 peserta yang hadir dalam rapat tersebut.
Rakor yang berlangsung selama 3 hari ini tidak hanya terdiri atas para maestro, dan pemangku kepentingan saja.