Pengelolaan SMA/SMK Dikembalikan ke Pemkot dan Pemkab, Asep Wahyuwijaya Sebut Gubernur Jabar Frustasi

Baca Juga: Prediksi Graham Potter Dipecat Jadi Kenyataan, Kai EXO Berhasil Buat Penggemar Chelsea Jadi EXO-L

"Jadi, tidak semua Pemkot dan Pemkab di Jabar itu seperi Kota Bandung, Depok dan Bekasi yang banyak duitnya dan memiki kemampuan mengelola SMA dan SMK Negeri," jelas Asep Wahyuwijaya.

"Simpulan saya, jangan terlalu menyederhanakan persoalan, bekerja menjadi pemimpin itu jangan maunya yang mudah melulu," papar pria yang biasa disapa kang AW tersebut.

Yang pasti, sambung Asep Wahyuwijaya, mengurusi SMA dan SMK Negeri sudah menjadi turunan dari amanat Undang-Undang.

Baca Juga: Bertepatan Rayakan Ultah Antonio Dedola, Nikita Mirzani Resmi Dilamar Sang Kekasih

"Pada intinya, kita dibagi tugasnya dengan Pemkab dan Pemkot yang mengurusi SD dan SMP. Mengurusi anak-anak SMA dan SMK memang tak semudah membangun alun-alun, tapi dalam pandangan saya ngurusi anak-anak muda pasti jauh lebih utama dan lebih banyak pahalanya ketimbang bangun taman kota," tegas Asep Wahyuwijaya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, pengembalian kewenangan itu, kata dia, bukan tanpa alasan.

Menurut dia, pasca diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Dinas Pendidikan dianggao belum berjalan efektif karena terkendala jarak.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Winter Aespa Lakukan Pemotretan Individual Bersama Vogue Korea

"Saya cenderung setuju, secara pribadi ya. Sebab waktu dulu saya jadi Wali Kota Bandung itu lebih dekat koordinasi teknisnya," jelas Ridwan Kamil ketika di SMAN 1 Cigombong Kabupaten Bogor, Jumat (31/3/2023).

Menurut dia, bukan soal kembali atau tidaknya kewenangan tersebut. "Jika teruji ada perbaikan kualitas maka pertahankan, tapi kalau ada masalah perbaiki," tutur dia. **