RBG.id - Pemecatan yang terjadi terhadap Guru Honorer SMK di Cirebon menjadi buah bibir masyarakat.
Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan SDM SMK Telkom Kemuning Cirebon Cahya Riyadi menyebut ada faktor lain yang membuat Muhammad Sabil Fadhillah dipecat.
"Jadi pada dasarnya tidak ada sifat yang tiba-tiba," ujarnya kepada wartawan pada Kamis (17/3).
Pemecatan Guru Honorer ini tidak sebatas dikarenakan komentar kurang etisnya di postingan Ridwan Kamil.
Lebih dari itu, Cahya Riyadi mengungkapkan jika masalah ini sudah menjadi sebuah rangkaian yang tertulis ke dalam surat peringatan (SP).
"Semuanya merupakan rangkaian dan kebetulan kalau secara tertulis ini adalah surat yang ketiga untuk Pak Sabil," jelasnya.
Baca Juga: SMK Pembacok Siswa di Pomad Diizinkan Tetap Beroperasi, Sampai Sekarang Belum Dikenakan Sanksi
Pada September 2021, Sabil Fadhillah diketahui pernah mendapat SP pertama karena melontarkan kata kasar terhadap peserta didik.
"Masih seputar etika. Kebetulan orang tuanya tidak terima sehingga kita melaporkan ke yayasan karena yang mengeluarkan SP itu yayasan," kata Cahya Riyadi.
Sebulan setelahnya, Sabil Fadhillah kembali mendapat masalah etika terkait larangan internal merokok di ruang guru.
Baca Juga: Pelajar Dibacok Lagi di Bogor, Kali Ini Korbannya Siswa SMK Asal Tangerang, Begini Kronologisnya
Bahkan, Guru Honorer tersebut diketahui telah dengan sengaja mematikan cctv yang merekam aktivitasnya.
"Yang lebih penting sebenarnya kita ada cctv untuk mengontrol ruang-ruang tersebut dan dengan sejaga mematikan cctv itu untuk menghapus atau menghilangkan bahwa ia sudah merokok," jelasnya.
Artikel Terkait
Bersejarah, Lawatan Perdana Presiden Korea Selatan ke Jepang
Soal Kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia, Plt Menpora Ngaku Masih Harus Koordinasi
Pemeran Emak di sitkom Bajaj Bajuri, Nani Wijaya Meninggal Usai Menderita Infeksi Paru-Paru
Miris, Ada 2 SMA Negeri di Jambi Belum Tersentuh Internet
Alami Panic Attack, Jennie BLACKPINK Bilang 'Not Okay' Saat Konser di Jakarta