Namun BAWASLU RI sendiri tidak menyampaikan secara tegas dan bertanggungjawab terkait alasan penundaan pengumuman tersebut, selain, pada akhirnya Ketua BAWASLU RI dengan cukup normatif, alih-alih lucu, menyampaikan bahwa penundaan pengumuman tersebut disebabkan karena “sistem kami di-hack” kepada awak media.
Baca Juga: Soal Buruknya Kualitas Udara di Kota Bogor, Kepala Dinas Kesehatan Bilang Begini
Bagi saya, panggung komedi perlu terus lestari, namun cukup berada pada stand-up comedy atau talk-show yang membuat pemirsa bisa ketawa-ketiwi, bukan pada ruang serius Pemilu dan demokrasi.
Lebih jauh, pengumuman BAWASLU RI yang terlambat ini, nyatanya hanyalah menjadi kotak Pandora yang kemudian terbuka lebar dan bisa dilihat banyak orang. Berbagai rahasia dan intrik menyembul berhamburan ke ruang publik.
Hal ini menjadi potret yang sangat buram tentang pelaksanaan Pemilu 2024 dilihat dari unsur kinerja dan profesionalitas Penyelenggara Pemilu (baca: BAWASLU).
Baca Juga: Suka Tawuran, Belasan Pelajar di Kota Bogor Digiring ke Sungai Ciliwung
Ada satu oknum peserta seleksi yang sudah diberhentikan tetap dari keanggotaan KPU di wilayah Mimika, namun lolos menjadi komisioner di Bawaslu.
Bahkan di Kota Surakarta, ada satu komisioner terpilih yang namanya bahkan tidak lolos ke dalam 10 besar, namun secara gaib hidup kembali dan menjadi anggota komisioner terpilih.
Di Kabupaten Bogor, seorang incumbent Bawaslu yang kembali mengikuti seleksi dan lolos terpilih, tercatat secara faktual adalah seorang keponakan dari salah satu tim seleksinya. Kasus ini jelas mengandung conflict of interest yang sangat jelas dan vulgar.
Baca Juga: Siswa SD Korban Bullying di Cileungsi Trauma Berat, Polres Bogor Lakukan Penyelidikan
Bahkan masih di Kabupaten Bogor, salah satu anggota terpilihnya diduga kuat pernah menjadi anggota Partai Politik yang kartu anggota partainya baru disahkan dan dicetak pada tahun 2022 dan didukung dengan dokumentasi foto kegiatan dirinya dalam forum partainya.
Sungguh, semua kejadian janggal ini menjadi parodi politik yang akan menjadi bom waktu dikemudian hari tentang rusak dan tenggelamnya tata kelola pemerintahan Indonesia.
Bagaimana tidak, penyelenggara Pemilu adalah termasuk bagian utama dalam penentuan terpilihnya pejabat legislatif dan eksekutif Negara ini.
Baca Juga: Ayo Intip Nama-nama Anggota Bawaslu Kabupaten dan Kota Terpilih Periode 2023-2028 se-Jawa Barat
Bila semua rangkaian buruk Pemilu 2024 ini dikehendaki oleh Komisi II DPR-RI selaku pemangku regulator Pemilu, maka hilangnya kepercayaan masyarakat kepada BAWASLU dan DPR, adalah dampak yang niscaya.