opini

Menuju Musyda-14 Muhammadiyah Kabupaten Bogor (Sebuah Catatan Kritis)

Jumat, 14 April 2023 | 05:55 WIB
Rizki Riyanto

Bila semua gerakan ini memang diniatkan untuk memenangkan salah satu calon diatas calon yang lain, hal ini sebenarnya sah bila dilakukan oleh tim sukses si calon tersebut.

Namun bila ini faktanya dilakukan oleh unsur elite yang berada dalam internal kekuasaan yang saat ini menjabat, saya pribadi melihat Muhammadiyah Kabupaten Bogor sudah keluar jalur dan sudah tidak lagi menempatkan adab dan etika organisasi sebagai jalan dakwah gerakan.

Dari beberapa catatan janggal di atas, saya merasa Muhammadiyah Kabupaten Bogor sedang merubah bentuk dirinya menjadi gerakan ormas politik praktis.

Baca Juga: Pencairan THR Pegawai Pemkab Bogor Paling Lambat H-4 Idul Fitri 2023

Hal ini boleh jadi juga disebabkan karena Ketua Umum PDM Kabupaten Bogor hari ini adalah mantan salah satu anggota partai politik.

Dengan gambaran kejanggalan di atas, bukan tidak mungkin, karakter beberapa oknum kader seperti ini bisa menjadi penyakit sosial khususnya menjelang Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang, dimana dengan baju Muhammadiyahnya, mereka berpotensi memperjualbelikan persyarikatan bertukar dengan kepentingan pribadi yang bersifat pendek dan tidak berdampak bagi Muhammadiyah samasekali.

Baca Juga: Bagi Kalian yang Akan Berlibur, Ini Tips Jalan-Jalan Saat Bulan Ramadan

Namun saya ingin memastikan, seberapa jauh persyarikatan ini akan dilelang dalam pasar politik nanti? Semua ini bisa saja terjadi hanya jika “kandidat” yang telah didesain untuk terpilih itu, yang juga orang Leuwiliang itu, benar-benar pada akhirnya terpilih melalui usaha dan tipu daya yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur “agama” yang menjadi basis gerakan utama Muhammadiyah sendiri sebagai persyarikatan Islam.

Baca Juga: Ini Tips Sikat Gigi Saat Bulan Puasa dan Cara Menyikat Gigi agar Gusi Tidak Berdarah

Semoga realitas ini bisa dilihat secara komprehensif oleh banyak pihak khususnya keluarga besar persyarikatan Muhammadiyah di tingkat akar rumput, bahwa keilmuan dan pengalaman berorganisasi kelompok oknum elite Muhammadiyah Kabupaten Bogor, nyatanya tidak selalu beriringan dengan adab dan etika personalnya dalam mengelola rumah besar persyarikatan.

Wallahu ‘alam.

Oleh: Rizki Riyanto, M.Pd.

Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Bogor Periode 2015-2017

 

Halaman:

Tags

Terkini

Sudah Siapkah Kita Menerima Hasil Pemilu 2024?

Kamis, 4 Januari 2024 | 09:55 WIB

Memaksimalkan Peran Penjabat (Pj.) Bupati Bogor!

Senin, 1 Januari 2024 | 19:59 WIB

Netralitas Presiden Jokowi di Meja Makan

Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:33 WIB

Mahasiswa dan Organisasi Hari Ini, Masihkah Relevan?

Senin, 30 Oktober 2023 | 15:31 WIB

PDIP Tidak Tegas atau Gibran Tidak Beretika?

Senin, 30 Oktober 2023 | 09:52 WIB

Emang Boleh se-Barbar Ini Mas Wali?

Minggu, 22 Oktober 2023 | 18:16 WIB

Bendera Putih Mulai Dikerek Naik di Rumah Merah PDIP

Minggu, 22 Oktober 2023 | 09:07 WIB