Minggu, 21 Desember 2025

Menuju Musyda-14 Muhammadiyah Kabupaten Bogor (Sebuah Catatan Kritis)

- Jumat, 14 April 2023 | 05:55 WIB
Rizki Riyanto
Rizki Riyanto

Dari 39 nama usulan kandidat akan dipilih oleh peserta Musyda yang berasal dari beberapa unsur seperti ranting, cabang, BPH dan unsur lainnya sesuai AD/ART Pemilihan Pengurus dan ketua di Muhammadiyah, nanti akan dikerucutkan menjadi 13 nama terpilih.

Baca Juga: Sekda Dorong Percepatan Penanganan ODF dan Stunting di Bogor Timur

Dari sinilah terbentuk yang namanya formatur terpilih yang nantinya melakukan musyawarah untuk menentukan Ketua Umum.

Ketua Umum tidaklah mesti yang mendapat suara terbanyak dalam Musyda, tapi dia ditentukan oleh dinamika dalam formatur 13.

Saya kemudian bertanya-tanya tentang “integritas” panitia pemilihan ini.

Baca Juga: Sekda Inginkan Kelurahan Bebas Stop Buang Air Besar Sembarangan di Kota Bogor Terus Bertambah

Jika beredar foto pertemuan yang tersebar begitu banyak ke publik antara Panitia Pemilihan dengan salah satu tokoh yang diduga kuat akan dicalonkan sebagai Ketua Umum, maka apakah kepanitiaan tersebut hanyalah sebagai bagian dari formulasi dan skema kemenangan salah satu calon yang sudah didesain sedemikian rupa oleh regime Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor hari ini?

Temuan janggal ini, ternyata diperkuat relevansinya dengan beredarnya video yang merekam Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor yang hari ini sedang menjabat.

Dalam salah satu pidatonya, beliau cukup vulgar melakukan ajakan atau menggiring opini warga Muhammadiyah Kabupaten Bogor untuk memilih salah satu tokoh yang akan mejadi kandidat ketua umum.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bagikan Paket Sembako di Seberang Balai Kota Bogor hingga Jalan Otista

Dalam video tersebut, Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor mengatakan kepada forum; “Maka saya hanya pesan, saya pesan, tetap dari Leuwiliang ..” Konteks dari pidato tersebut adalah mengarah kepada harapan atas sosok ketua baru Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor mendatang.

Sebagai orang yang juga konsen pada isu-isu politik dan pemilu, saya pribadi melihat hal semacam ini, relatif menjadi penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan.

Ditambah, sosok tokoh yang nyatanya orang Leuwiliang tersebut, adalah juga tokoh yang dalam beberapa kesempatan duduk makan bersama dengan beberapa Panitia Pemilihan Musyda yang telah di SK-kan tadi.

Baca Juga: Libur Lebaran 2023, TSI Siapkan Safari Malam

Kini makin jelas puzzle yang direkatkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sudah Siapkah Kita Menerima Hasil Pemilu 2024?

Kamis, 4 Januari 2024 | 09:55 WIB

Memaksimalkan Peran Penjabat (Pj.) Bupati Bogor!

Senin, 1 Januari 2024 | 19:59 WIB

Netralitas Presiden Jokowi di Meja Makan

Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:33 WIB

Mahasiswa dan Organisasi Hari Ini, Masihkah Relevan?

Senin, 30 Oktober 2023 | 15:31 WIB

PDIP Tidak Tegas atau Gibran Tidak Beretika?

Senin, 30 Oktober 2023 | 09:52 WIB

Emang Boleh se-Barbar Ini Mas Wali?

Minggu, 22 Oktober 2023 | 18:16 WIB

Bendera Putih Mulai Dikerek Naik di Rumah Merah PDIP

Minggu, 22 Oktober 2023 | 09:07 WIB
X