4. 3 (tiga) calon presiden tiak secara tegas menyampaikan visi terkait UMKM (Usaha Mikro, Kecil Menengah) dan Kedaulatan Pangan. Padahal data menyebutkan kontribusi UMKM bagi kekuatan ekonomi nasional sampai diangka 61 %.
Terlebih ketika berbicara penyerapan tenaga kerja, konttribusinya sampai diangka 97 %. Namun mengapa ke tiga calon presiden tidak tegas memasukan UMKM ke dalam visi ekonomi masing-masing.
5. Masing-masing calon presiden menyampaikan visinya masih terkesan absurd (tidak terbayangkan bagaimana mencapainya) dan belum ada yang momumental.
Misalnya dalam visi Anies selama ini semua yang disampaikan Anies juga disampaikan oleh calon-calon presiden dan wakil presiden terdahulu ketika menyampaikan visi dan misinya. Begitupun Ganjar Pranowo, emang bisa Indonesia memilikimkedaulatan digital, selama ini Negara-negara raksasa digital yang punya kendalimatas teknologi dunia.
Apalagi Prabowo, terkesan “nyeleneh” visi yang disampainkan, seperti memberi makan seluruh anak sekolah dan satri secara gratis.
Apa ini selama ini yang menjadi kendala penguatan ekonomi di negeri ini, bagaimana juga cara dan anggarannya.
Mungkin visi yang disampaikan oleh para capres masih terlalu dini untuk diberikan komentar, karena semua calon presiden dan wakil presiden belum mempersiapkannya secara sistematis.
Namun masalah sistematis, hanya masalah teknis, adapun masalah gagasan seharusnya sudah dimiliki oleh masing-masing orang ketika berniat menjadi pemimpin bangsa ini.
Dan bagi saya catatan-catatan ini sangat penting untuk menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam menentukan pemimpinnya ke depan. (*)
Yusfitriadi
Founder Visi Nusantara Maju