Minggu, 21 Desember 2025

Kiprah Orang Palembang (3): Selalu Ada Orang Palembang di Kabinet

- Sabtu, 18 November 2023 | 10:08 WIB
Jembatan Ampera merupakan salah satu ikon Kota Palembang.
Jembatan Ampera merupakan salah satu ikon Kota Palembang.

Taufiq Kiemas memiliki kepedulian yang besar kepada regenerasi kepemimpinan bangsa yang kuat.

Hatta Rajasa

Ketika pemerintahan beralih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama tahun 2004-2009, Hatta Rajasa masuk kabinet lagi.

Baca Juga: Kalau Kamu Senang Berburu Kuliner di Kota Bandung, Cobah Deh ke Pasar Cihapit Ada Warung Bu Eha yang Menunya Melegendaris

Kali ini Hatta Rajasa menjabat sebagai Menteri Perhubungan selama 2004-2007. Setelah itu menjadi Menteri Sekretaris Negara pada 2007-2009.

Saat Presiden SBY memimpin periode kedua, yakni tahun 2009-2014, Hatta Rajasa menjadi Menteri Koordinator bidang Perekenomian.

Hatta Rajasa adalah sosok yang sederhana, tetap rendah hati, luwes dalam bergaul dan selalu memiliki visi yang kuat untuk memajukan Indonesia.

Baca Juga: Siswa di Beji Depok Didatangi Pengendara Tidak Dikenal yang Berniat Memperlihatkan Kemaluannya

Dalam banyak kesempatan, Hatta Rajasa mengungkapkan, almarhumah ibunya selalu berpesan “Nak, jika kamu berhasil, maka keberhasilan itu bukan karena engkau pandai. Tetapi karena adanya kebaikan orang lain yang membuka jalan untukmu”.

Sang ibu juga selalu mengatakan keberhasilannya juga karena banyaknya orang yang mendoakan Hatta Rajasa.

Puncak karir politik Hatta Rajasa adalah menjadi calon wakil presiden dari calon presiden Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden tahun 2014.

Di pemerintahan SBY juga ada sosok Marzuki Alie yang menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tahun 2009-2014.

Baca Juga: Mimbar Bebas Kenang Jasa Pahlawan ala ITB Vinus Bogor, Begini Pesan Presiden Mahasiswa

Lelaki kelahiran Palembang tahun 1955 ini juga pernah menjadi Sekretaris pemenangan tim SBY-Boediono dalam pemilihan presiden tahun 2009.

Sementara itu, Taufiq Kiemas menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) selama tahun 2019 hingga ajalnya pada tahun 2013.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sudah Siapkah Kita Menerima Hasil Pemilu 2024?

Kamis, 4 Januari 2024 | 09:55 WIB

Memaksimalkan Peran Penjabat (Pj.) Bupati Bogor!

Senin, 1 Januari 2024 | 19:59 WIB

Netralitas Presiden Jokowi di Meja Makan

Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:33 WIB

Mahasiswa dan Organisasi Hari Ini, Masihkah Relevan?

Senin, 30 Oktober 2023 | 15:31 WIB

PDIP Tidak Tegas atau Gibran Tidak Beretika?

Senin, 30 Oktober 2023 | 09:52 WIB

Emang Boleh se-Barbar Ini Mas Wali?

Minggu, 22 Oktober 2023 | 18:16 WIB

Bendera Putih Mulai Dikerek Naik di Rumah Merah PDIP

Minggu, 22 Oktober 2023 | 09:07 WIB
X