Padahal, kata dia, pihaknya menemukan makanan 15 riyal yang cukup untuk berdua.
Sebab, telah ada dua potong lauk komplit dengan sayurannya.
Baca Juga: Verrell Bramasta Maju Jadi Caleg DPR RI, Venna Melinda Terharu
Dari hasil blusukannya tersebut di Arab Saudi, pihaknya meminta, Kemenag tidak perlu menyediakan katering. Namun, jemaah diberi uang makan agar bisa mencari sendiri.
Alternatif lainnya, bawa bekal olahan ringan dari Indonesia.
Abdul Wachid menyoroti, biaya gelang haji yang terlalu mahal.
Baca Juga: F1 Bisa Balapan di Las Vegas Hingga 10 tahun Lagi
Abdul Wachid menambahkan, industri pembuatan gelang haji yang ada di tanah kelahirannya hanya Rp 5.000 per geang biji.
Namun, diusulan atau tender Kemenag, gelang haji harga Rp 30 ribu geang ditambah biaya arsir Rp 5.000 per gelang.
Abdul Wachid menuturkan, apabila merujuk patokan harga Kemenag, maka gelang haji menghabiskan anggaran Rp 7 miliar.
Baca Juga: Bayi Baru Lahir dan Gadis Kecil Diselamatkan dari Reruntuhan Gedung Akibat Gempa Turki
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang menjelaskan, Kemenag tak usah lagi menyewa hotel di kawasan Misfalah.
Sebab, hotel di Misfalah, Makkah kecil. ’’Ada hotel yang dibuat satu kloter saja tidak cukup,’’ jelas dia.
Baca Juga: Warga Penjaringan Tewas dengan Sepucuk Pistol di Dekatnya
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief masih enggan berkomentar banyak soal temuan harga komponen haji yang dianggap tak wajar tersebut. ’’Nanti saja,’’ singkat dia. (wan)
Artikel Terkait
Susul Anak Haji Lulung, Riano P. Ahmad juga Mundur dari PPP
62 Ribu Lansia Jadi Jamaah Haji Tahun Ini, Kemenag Siapkan Ini
153 Calon Jamaah Riau Batal Berangkat Haji, Ternyata Ini Penyebabnya
Pemerintah Diminta Turunkan Biaya Haji
Jadwal Lengkap Rencana Perjalanan Haji Tahun 2023