RBG.ID – Komisi VIII DPR RI mengungkap, berbagai kejanggalan dalam pembiayaan haji.
Pengantaran stiker, wrapping kursi roda, pengadaan gelang jemaah, hingga biaya perawatan mobil di wisma haji menjadi sorotan para wakil rakyat.
Pembiayaan yang dinilai janggal tersebut salah satunya disampaikan anggota Komisi VIII DPR, Abdul Wachid.
Baca Juga: HPN 2023, BPJS Ketenagakerjaan Dorong Perlindungan Jaminan Sosial Bagi Pekerja Pers
Kejanggalan itu, dia temukan pasca Panja Biaya Haji DPR melakukan kunjungan ke Arab Saudi. ’’Bukan kami umrah atau jalan-jalan. Kami blusukan,’’ jelas dia.
Abdul Wachid menambahkan, berdasar dokumen yang didapat di Kementerian Agama (Kemenag), ada komponen biaya pelayanan dan pengantaran stiker yang mencapai Rp 800 juta.
Lalu juga ada biaya wrapping (membungkus) kursi roda jamaah Rp 270 juta.
Baca Juga: Wanda Nara Jadi Pembawa Acara Masterchef
Tak hanya itu, biaya pemeliharaan kendaraan di kantor misi atau wisma haji Rp 6 miliar.
Tidak hanya itu, pihaknya menemukan fakta bahwa rata-rata biaya hotel 3.200 riyal sampai 3.500 riyal. ’’Kenapa diajukan 4.600 riyal,’’ kata dia.
Wachid menambahkan, acuan usulan Kemenag dalam misi haji 2023 merujuk pada 2022.
Baca Juga: Modus Pedofil Cabul, Ini Cara Cegah Child Grooming Pada Anak
Skema tersebut, sambung dia, tidak tepat sebab haji 2022 masih di tengah pandemi dan jemaahnya hanya sebagian.
Menurut dia, biaya katering jemaah terlalu mahal yakni 18 riyal setiap porsinya.
Artikel Terkait
Susul Anak Haji Lulung, Riano P. Ahmad juga Mundur dari PPP
62 Ribu Lansia Jadi Jamaah Haji Tahun Ini, Kemenag Siapkan Ini
153 Calon Jamaah Riau Batal Berangkat Haji, Ternyata Ini Penyebabnya
Pemerintah Diminta Turunkan Biaya Haji
Jadwal Lengkap Rencana Perjalanan Haji Tahun 2023