Pelabuhan Merah Putih melayani kapal-kapal feri dengan tujuan beberapa pelabuhan di Seram Barat, Sanana—Maluku Utara.
Baca Juga: Nyalon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir Janji Majukan Sepakbola Indonesia
Sementara kapal-kapal Pelni dan kapal-kapal berukuran besar lainnya tambatnya di dermaga pelabuhan besar, sebelah Barat kota Namlea,
Pelabuhan Namlea, pada tahun 1950-1960-an, selalu ramai dengan kapal-kapal kayu yang tidak hanya melayani rute antarpulau di Maluku, tetapi juga luar Maluku.
Pelabuhan ini sampai-sampai disebut Batavia-nya Pulau Buru. Ia memang merupakan jantung ekonomi Pulau Buru.
Saya petang itu bernostalgia secara tidak sengaja di pelabuhan Tapol itu. Pelabuhan yang mestinya menjadi monumen sejarah bagi generasi akan datang. Bukan sekadar pelabuhan feri.**
Ikuti berita menarik lainnya di Google News