”Tolong dibawa ke persidangan minggu depan bersama dengan CCTV dimaksud,” pinta Wahyu.
Selain menyatakan melihat Sambo sudah mengenakan sarung tangan hitam sebelum masuk ke rumah dinas, Romer mengakui bahwa dirinya mendengar suara tembakan.
Namun, dia tidak tahu bahwa tembakan itu sengaja diletuskan untuk menghabisi nyawa Yosua.
Dia malah mengira ada yang menyerang rumah dinas dari arah depan. ”Karena suaranya seperti dari depan,” imbuhnya.
Suara tembakan itu dia respons dengan bersiap siaga. Kemudian, memeriksa kondisi dan situasi di bagian depan rumah dinas tersebut.
Namun, dia tidak menemukan apapun. Kepada majelis hakim, Romer mengaku mendengar tembakan lebih dari satu kali. ”Saya dengar tiga (kali),” katanya.
Sidang kemudian berlanjut dengan menggali keterangan dari petugas pengawal Sambo bernama Farhan Sabilah.
Farhan merupakan pengawal Sambo yang sore bertugas mengawal kendaraan yang dikenakan atasannya itu. Namun, dia tidak tahu banyak dan detail penembakan terhadap Yosua.