Senin, 22 Desember 2025

Kegigihan Umi Tuti Asmawi Mengelola Bank Sampah Universitas Budi Luhur

- Kamis, 8 September 2022 | 06:09 WIB
Umi Tuti Asmawi
Umi Tuti Asmawi

”Nasabah bank sampah kami ada 1.500-an orang, 25 di antaranya adalah menteri dan pejabat tinggi lain,” kata perempuan dengan nama lahir Tuti Sri Susilowati itu saat ditemui di Bank Sampah Universitas Budi Luhur Jakarta Selasa (6/9) lalu.

Di antara ”kliennya” adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri PUPR M. Basoeki Hadimoeljono. Termasuk pula Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Sampah yang diangkut Umi Tuti bukan hanya dari kompleks pejabat di Widya Chandra. Tapi juga dari kompleks pejabat di kawasan Jalan Denpasar, Taman Suropati, dan Tanjung Barat, meski tidak sampai ke kawasan Duren Tiga. Umi Tuti memperkirakan sejak Februari lalu sampah yang dia ambil dari rumah para pejabat itu mencapai 5 ton.

Sama seperti 70 persen nasabahnya, para menteri tadi mengonversi sampah yang diambil Umi Tuti menjadi tabungan emas. Fasilitas tersebut merupakan kerja sama Bank Sampah Universitas Budi Luhur dengan PT Pegadaian. Ada yang kini tabungan emasnya mencapai 2 gram.

Tabungan emas yang mencapai 2 gram tentu tidak ada apa-apanya dibandingkan gaji dan tunjangan para pejabat tersebut. ”Tetapi, jika itu dihibahkan kepada asisten rumah tangga yang sehari-hari mengelola sampah, berkahnya luar biasa,” ungkap perempuan kelahiran Malang, 16 April 1963, itu.

Para asisten rumah tangga tersebut, kata Tuti, dengan telaten memilah sampah. Mana yang organik dan anorganik. Yang anorganik pun masih dipilah-pilah lagi sebelum akhirnya ditimbang.

Bank Sampah Universitas Budi Luhur, kata Umi Tuti, didirikan pada 2014. Semula merupakan program kampus yang mengajak Umi Tuti sebagai mitra sosialisasi ke masyarakat sekitar. Sampai akhirnya pada 2017 dia ditunjuk sebagai koordinator.

Kantor sekaligus gudang penampungan bank sampah yang dikelola Umi Tuti saat ini berada di sudut belakang kampus Universitas Budi Luhur dan menempati lahan sekitar 12 x 20 meter. Sebagian bangunan berdiri dua lantai. ”Ini vendor baru saja mengambil sampah. Kalau belum, Mas tidak bisa duduk di situ,” katanya sembari menunjuk tempat yang diduduki Jawa Pos.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X