Kami Memberikan Perspektif Histori, Bukan Story, apalagi Misteri
Berawal dari rumah kos, dalam dua dekade lebih usianya, Komunitas Bambu merentang jadi penerbitan, toko buku, dan kelompok diskusi. Buku-bukunya banyak yang mengajak ’’pulang’’ ke pemikiran para pendiri bangsa.
Laporan : Agus Dwi Prasetyo
RUMAH di Jalan Taufiqurrahman, Beji, Kota Depok, itu tampak begitu asri, dengan berbagai tanaman tumbuh di beberapa sudut. Barang-barang lawas seperti terakota dan furnitur kayu ditata di sisi depan rumah seolah menyambut siapa saja yang bertandang ke hunian unik dan etnik milik sejarawan JJ Rizal tersebut.
”Mau teh atau kopi?” tanya JJ Rizal saat Jawa Pos bertandang pada Jumat (19/8) dua pekan lalu.
BACA JUGA : Jembatan Bambu Ambruk, Enam Warga Terluka
Hunian yang dipenuhi banyak tumpukan buku di beberapa ruang tersebut bisa dibilang sekaligus jadi markas penerbitan buku Komunitas Bambu (Kobam).