Senin, 22 Desember 2025

Bonge, Ekspresi Fashion Jalanan, dan Efek yang Ditularkan

- Selasa, 16 Agustus 2022 | 09:50 WIB
Bonge
Bonge

Sosiolog Universitas Airlangga Bagong Suryanto melihat CFW sebagai gerakan kultural yang muncul dari kelompok anak muda marginal.

Jika selama ini konsep fashion yang berkembang cenderung bersifat mewah, remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) datang dengan outfit sederhana khas mereka.

’’Bentuk perlawanan budayanya sama dengan harajuku di Jepang. Harujuku itu kan melawan konsep matching, dia memadu-padankan warna yang bertabrakan,’’ tambahnya.

Elisabet Stefanny, mahasiswi fashion product design and business sebuah universitas di Surabaya, berharap Bonge dkk bisa memberi impact positif di bidang fashion.

’’Selagi mereka viral-viralnya, bisa lah bikin Citayam Fashion Week menjadi wadah yang positif dan jadi contoh yang baik. Misal, bikin konten-konten tentang fashion yang mengedukasi masyarakat sekitar,’’ ujarnya.

Yang pasti, semangat fashion jalanan dari kawasan Sudirman, Jakarta, itu memang menyebar ke berbagai kota, besar dan kecil, di tanah air. Meski memang lampu sorot tidak seterang yang diarahkan ke Sudirman.

Dari sekelompok remaja di pinggiran Jakarta, kini CFW juga dijejali kalangan lebih luas, yang datang untuk beragam tujuan. Mulai sekadar nongkrong, berburu konten, sampai yang berharap bisa numpang tenar.

Bagi Gaby Natalie, anak muda di Surabaya yang punya ketertarikan dan menggeluti fashion, salah satu efek CFW adalah makin banyak yang mulai berani show up gaya berbusananya. Menurutnya, itu ekspresi diri yang positif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X