Akibat penembakan itu, korban mengalami luka di bagian perut. Bahkan, satu proyektil peluru jenis FN kaliber 9 milimeter bersarang di tubuhnya.
Namun, setelah korban mendapat perawatan, peluru tersebut berhasil diangkat ke luar.
Menurut tetangga tersebut, korban memiliki tiga anak. Yang sulung laki-laki duduk di kelas VII SMP.
”Anak kedua kelas II SD yang dijemput saat kejadian. Sedangkan yang bungsu masih kecil, baru aqiqah sebelum puasa lalu,” jelasnya.
Kapolrestabes Semarang Kombespol Irwan Anwar mengonfirmasi, pemindahan tempat perawatan Rina Wulandari dilakukan atas rekomendasi dokter RS Hermina Banyumanik.
Korban dirawat intensif di ruang ICU RSUP dr Kariadi Semarang sejak Jumat (22/7) sekitar pukul 15.00.
”(Pemindahan itu dilakukan) setelah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Hermina dan Kesdam IV/Diponegoro. Supaya (korban) lebih cepat membaik,” katanya.
Alasan pemindahan itu, kata dia, ada gangguan kesehatan pada organ tubuhnya setelah menjalani pengangkatan proyektil yang bersarang di tubuhnya. Selama pemindahan dan perawatan, korban terus mendapat pengamanan ketat dari anggota TNI.